Malang, Suara Gong. Bupati Malang M. Sanusi mengatakan, penduduk miskin terbanyak di Kabupaten Malang berada di wilayah Malang Selatan. Walaupun tidak ada data jumlah riilnya, kantong kemiskinan masih terdata di sana.
“Cuma, kalau dibandingkan dengan tahun 2019 lalu, tingkat kemiskinan di Kabupaten Malang turun. Dari 9,8 persen tahun itu, tahun 2022 tingkat kemiskinan turun menjadi 9,55 persen,” katanya.
Saat ditanya upaya apa yang dilakukan Pemkab Malang untuk terus menurunkan angka kemiskinan?, Sanusi menyebut pihaknya akan memperbaiki akses jalan di Malang Selatan. Kemudian juga mengembangkan pariwisata di sana.
Baca Juga : Gaes !!! SMART, Inovasi Camat Junrejo Berdayakan Lansia Agar Tetap Produktif
Tak hanya itu, orang nomor satu di Kabupaten Malang juga menyebut, akan mengembangkan teknologi yang bisa diterapkan di masyarakat. Misalnya teknologi di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Sehingga bisa memberi nilai tambah bagi pelaku usaha di bidang tersebut.
“Yang miskin kebanyakan usahanya peternakan, perikanan, pertanian. Jika ada teknologi di bidang itu, dan bisa diterapkan teknologi supaya ada nilai tambah,” katanya.
Tahun ini, ia berharap angka kemiskinan turun hingga 7,5 persen. Walaupun idealnya turun hanya dua persen. Sebab saat ini terdapat surplus kebutuhan pangan dan peningkatan kegiatan UMKM terus tumbuh. Juga industri di Kabupaten Malang yang berperan dalam penurunan tingkat kemiskinan dan mengangkat perekonomian masyarakat juga terus dipacu.
Sanusi menuturkan, saat ini kebutuhan padi di Kabupaten Malang surplus hingga 80 ribu ton. Dirinya menyebut hasil panen padi di Kabupaten Malang mencapai 580 ribu ton, padahal kebutuhan riil hanya 500 ribu ton.
“Minimal kebutuhan pangan harus tercukupi. Karena angka kemiskinan ini tidak bisa diturunkan sendirian, tapi harus bergerak secara masif,” tutupnya. (nif/man)