Malang, Suara Gong. Dunia jagat maya dihebohkan dengan beredarnya video viral pembatas jembatan dibongkar lantaran menghalangi truk pengangkut sound karnaval di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Tampak seseorang pria menghancurkan pagar beton dengan palu besar. Proses penghancuran itu disaksikan oleh warga setempat. Pembongkaran itu diketahui dilakukan pada hari Sabtu (2/9/2023) lalu sekitar pukul 13.00 WIB dan viral di media sosial.
Suliono 49, salah satu warga sekitar mengaku, pembongkaran tersebut sudah hasil kesepakatan antara warga akibat truk pengangkut sound karnaval tidak bisa lewat. Kemudian pagar jembatan tersebut juga akan dibangun ulang melalui swadaya.
Baca Juga : Gaes !!! Ingat Sampah Yang Dibakar Bukan Hanya Polusi Tapi Beracun
“Sebagai tanggung jawab, nanti akan kami bangun kembali dengan jembatan lebih lebar,” jelasnya Rabu (6/9/2023). Dalam kegiatan karnaval itu, terdapat sembilan truk fuso pengangkut sound system yang diikuti lima dusun. Lima dusun itu yaitu Dusun Renteng, Dusun Baran, Dusun Krajan, dan Dusun Getuk.
“Pada saat melewati jembatan itu, truk tidak bisa lewat. Arena itu memang rutenya karnaval. Mau lewat jalan raya besar tidak bisa,” katanya. Menanggapi hal itu, Kepala Desa Kasri Muhammad Khusaini membenarkan peristiwa itu. Jembatan yang dibangun pada tahun 2017, menggunakan anggaran Dana Desa (DD) Kasri dibongkar akibat truk yang mengangkut sound karnaval tidak bisa lewat.
“Akhirnya warga menyepakati membongkar pembatas jembatan, dengan komitmen akan membangung ulang seperti semula,” ungkapnya. Sedangkan dana renovasi, menurut Khusaini, didapat melalui swadaya masyarakat, dengan total yang dibutuhkan sekitar Rp2 juta.
Khusaini menegaskan, tidak ada kontroversi yang timbul di masyarakat setempat atas pembongkaran pembatas jalan itu. Sebab, masyarakat setempat memang menunggu kegiatan yang digelar setiap tahun itu.
“Antusias masyarakat tinggi. Kami juga sudah melayangkan konfirmasi izin ke polsek setempat,” katanya. Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan sudah bergerak untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut.
“Yang jelas upaya mediasi sudah dilakukan baik dari desa maupun penyelenggara,” katanya.”Maka dari itu kami himbau setiap penyelenggaraan karnaval musik atau cek sound tidak boleh mengganggu lingkungan sekitar dan kenyamanan warga sekitar karena tidak semua orang suka dengan suara berisik,” pungkasnya. (nif/man).