Jakarta, Suaragong – Bulan terakhir ini terasa panas banget dan semakin menyala abangkuh. Suhu Panas yang dirasakan sebaian besar masyarakat di indonesia ini menjadi cibiran netizen di berbagai sosial media (SOSMED) sehingga beredar kabar isu bahwa indonesia sedang mengalami HeatWave atau translatenya Gelombang Panas. Namun hal itu dibantah oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang akhirnya speak-up bahwa, hal itu bukan akibat dari Heatwave. Penjabat Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan hal inin disebabkan gara-gara indonesia sedang mengalami pergantian musim.
Panas yang dirasakan para netizen bukan kategori dari heatwave. Gelombang panas memang terjadi namun bukan di indonesia melainkan di negara tetangga asia kita salah satunya thailand yang merasakan tingginya suhu mencapai 50 derajat Celcius loh. Di Indonesia sendiri suhu panas yang tercatat paling tinggi adalah 37 Derajat Celcius berdasarkan laporan Publikasi BMKG pada siaran persnya. Dijelaskan juga oleh Kepala BMKG bahwa topografi dari indonesia yang memiliki beberapa jajaran gunung menyeebabkan menjadi terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik. Hal ini memang wajar gaes, karena saat ini kita mendekati momen perubahan musim dari musim hujan menuju ke musim panas.
Buat Kalian yang gak peka, tanda tanda pergantian musim itu dari pagi yang cerah terik matahari, lalu menuju siaang disertai penambahan jumlah awan dan memungkinkan terjadinya Hujan pada siang, sore atau malam harinya. Siapkan kipas kalian bulan ini. Kondisi malam haripun akan dirasa gerah dengan keelembapan yang juga tinggi. namun panas ini akan reda secara bertahap setelah turun hujan.
Memasuki Musim Panas
Pantauan dari BMKG mengatakan bahwa 8 persen wilayah indonesia sudah masuk musim panas. Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan mengkonfirmasi beberapa wilayah tersebut antaranya :
- Aceh,
- sebagian Sumatera Utara,
- Riau bagian utara,
- sekitar Pangandaran Jawa Barat,
- sebagian Sulawesi Tengah dan
- sebagian Maluku Utara.
Bulan depannya nanti akan disusul oleh daerah antaranya :
- Nusa Tenggara,
- sebagian pulau Jawa,
- sebagian pulau Sumatera,
- sebagian Sulawesi Selatan,
- sebagian Maluku, serta
- Papua bagian timur dan selatan.
Untuk sekarang, kita bakal tetap sering ketemu hujan, karena sekitar 76 Persen Wilayah Tanah Air masih memasuki musim penghujan. “Meskipun demikian, sekitar 76 % wilayah Indonesia lainnya (530 ZOM) masih berada pada periode musim hujan,” imbuh Ardhasena. (Aye/Sg)