Type to search

Ekonomi

Gaes!!! Sulitnya Ekonomi Syariah Berkembang di Indonesia, Apa Penyebabnya?

Share

Malang, Suara Gong. Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muhammad Ismail Riyadi, menyoroti bahwa literasi keuangan syariah di Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan.

Berdasarkan survei berkala OJK, ia mencatat bahwa pada tahun 2022, tingkat literasi keuangan secara keseluruhan di Indonesia mencapai 49 persen, sedangkan literasi keuangan syariah hanya sekitar 9,14 persen, menciptakan kesenjangan yang signifikan sekitar 40 persen.

Baca Juga : Gaes!!! Bersepeda Ala Bapak – Bapak di Komplek Menyehatkan Tubuh

Ismail Riyadi menyoroti beberapa penyebab yang mendasari rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Pertama, ia menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah masih rendah, meskipun kesadaran terkait hal ini cukup tinggi. Salah satu alasan yang ia duga adalah penggunaan istilah bahasa Arab dalam konteks keuangan syariah, yang mungkin menghambat pemahaman umum.

Kemudian, ia mencatat bahwa ada perbedaan dalam cara individu merespons produk keuangan syariah dan konvensional yang sejenis. Beberapa masyarakat menerima produk keuangan syariah secara lebih rasional berdasarkan keyakinan agama, sementara yang lain tetap loyal pada produk konvensional atau bahkan membandingkannya.

“Mungkin saya sering dengar kenapa istilahnya akad-akadnya (jenis akad bank syariah) masih bahasa Arab, meskipun semua industri keuangan sekarang sudah menggunakan bahasa Indonesia. Akadnya itu digunakan di belakang saat harus menjelaskan projek maupun menandatangani (perjanjian/kontrak) atau memahami (transaksi). Itu salah satu contoh,” ungkap Ismail.

Hal ini mengindikasikan perlu adanya pendekatan yang lebih baik untuk mengatasi preferensi individu dan mendidik masyarakat tentang produk keuangan syariah untuk meningkatkan literasi dan inklusi.

Terakhir, Ismail Riyadi menyoroti pentingnya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di industri keuangan syariah. Meskipun banyak perguruan tinggi menghasilkan lulusan di bidang ekonomi syariah, kebutuhan industri yang semakin kompleks menuntut perkembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor keuangan syariah. ( ind/man)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *