Gaes !!! Teknologi Jadi Kunci Transformasi Kesehatan di Indonesia
Share

Bandung, Suaragong – Perkembangan dan gemparan ombak era teknologi yang terus bergerak dinamis memiliki dampak yang masif terhadap berbagai bidang, salah satunya Kesehatan. Kehadiran Teknologi ini, menjadi titik dan kunci sebuah transformasi Kesehatan tak terkecuali pada Indonesia. Sekaligus sebagai elemen dalam meningkatkan layanan Kesehatan di Indonesia. Beragam Inovasi terkini seperti telemedisin, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan big data, telah membuka peluang baru dalam diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Maka dari itu, Disadari oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, teknologi adalah ilmu kesehatan masa depan. Teknologi telah banyak membantu dokter dalam memeriksa dan mengobati pasien.
Transformasi Kesehatan Melalui Teknologi
“Teknologi untuk memeriksa dan mengobati akan terus berkembang,” kata Menkes Budi dalam acara Kemenkes Goes to Campus di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Rabu (10/7) lalu.
Menteri Budi juga memberitahukan bahwa teknologi khususnya di bidang pengobatan dan pemeriksaan akan berkembang pesat. Dimana telah meembantu banyak dokter dalam mengobati pasiennya serta menghindari adanya malapraktek. “Ini juga bidang keilmuan mengenai kesehatan. Ada nanotechnology, ada biotechnology, ada bioinformatics,” kata Menkes Budi.
Peran Generasi Muda
Ia menjelaskan pentingnya bagi generasi muda khsuusnya berlatar belakang teknologi dalam pembangunan transformasi dunia medis dan teknologi. Mereka-mereka tersebut memiliki peran penting dalam membawa transformasi teknologi kesehatan pada masa depan. Acara Kemenkes Goes to Campus ini ditujukan untuk memperkenalkan peluang karier bagi mahasiswa tingkat akhir, fresh graduate, dan alumni ITB. Menkes Budi mengajak talenta-talenta terbaik ITB untuk mengeksplorasi berbagai posisi dan peran di Kemenkes, terutama dalam bidang teknologi kesehatan.
“Anak ITB wajib gabung ke Kemenkes untuk bisa membantu perubahan industri kesehatan masa depan, supaya lebih padat teknologi,” lanjut Menkes Budi.
Kemenkes Goes to Campus
Acara Kemenkes Goes to Campus ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diadakan di 18 kampus di seluruh Indonesia. Kampus-kampus tersebut antara lain :
- Universitas Indonesia (UI), Universitas Bina Nusantara (Binus), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Trisakti, Universitas Sebelas Maret, Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Udayana (Unud), Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Acara yang digelar di berbagai kampus itu bertujuan untuk membangun jejaring yang kuat dengan institusi pendidikan tinggi. Serta mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 melalui bidang Teknologi Kesehatan.
Sebagai Informasi. Contoh dalam perkembangan Teknologi di bidang kesehatan adalah Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang memiliki alat simulasi robotik canggih. Simulasi Robotik yang diberi nama Laparoscopic Surgery Training Simulator (LSTS) digunakan untuk melatih dokter spesialis bedah sebelum mereka melakukan pembedahan secara langsung pada pasien.
LSTS adalah hibah dari Pemerintah Iran untuk Pemerintah Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan (Wakes) RI Prof. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, simulator ini merupakan alat yang memungkinkan pengguna untuk melihat ilustrasi bagian dalam perut. Dengan laparoskopi, pengguna dapat berlatih seolah-olah mereka melakukan operasi kepada pasien. Untuk Saat ini, alat tersebut ini digunakan di ruang pembelajaran Instalasi Peningkatan Kompetensi dan Simulasi Klinik (ICTEC) RSCM. Dan telah digunakan untuk pelatihan dokter urologi dan dokter bedah anak. (Aye/Sg).