Malang, Suara Gong. Taufik Hidayat warga Muharto, Kota Malang merupakan salah satu pelaku UMKM yang mendapat bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Taufik memanfaat limbah kayu yang tidak terpakai menjadi alat peraga seni barongan, bantengan, dan jaranan.
Kemudian, Taufik menjelaskan bahwa pada musim karnaval saat ini dalam memperingati HUT RI Ke-78 pesanan semakin melonjak. Dengan melonjaknya pesanan membuat omzet semakin naik.
“Alhamdulillah sekarang kebudayaan di Malang sudah banyak ada jaranan, bantengan yang dikirab pada saat karnaval. Dan untuk omzet alhamdulillah meningkat, terutama pada bulan-bulan Agustus ini adanya kirab bantengan, jaranan, produksi juga meningkat banget,”katanya.
Baca Juga : Gaes !!! Bisa Ditebak, Pengambilan Nomor Antrean Pengundian Kios dan Los Kisruh
Lebih lanjut, Taufik sendiri memulai usaha pada tahun 2017, akan tetapi pasca covid-19 sempat berhenti. Hal ini karena omzet yang turun drastis pada saat pandemi. “Pada saat covid-19 saya jualan sendiri seharinya bisa Rp.200.000 sampai Rp.300.000. Untuk musim karnaval di bulan Agustus ini omzetnya bisa mencapai Rp.500.000 ke atas,”urainya
Produk yang banyak dipesan mulai dari gantungan kunci, miniatur, pecut, kostum kuda lumping, barongan, Bantengan. Dan Pemasaran sementara ini melayani di kawasan Malang raya. Untuk harga gantungan kunci mulai dari 5k, 10k, 20k. Sementara kostum bantengan, jaranan harganya disesuaikan dengan ukurannya jika kecil sekitar 25k, 30k.
“Saya memanfaatkan bantuan dari pemkot malang baru kali ini, dapat mesin jahit. Kalau selama ini untuk mesin-mesinnya saya usaha sendiri. Kalau mesin jahit itu digunakan untuk kostum, baju-bajunya. Sekarang banyak permintaan dari masyarakat gimana baju barongan, bantengan,” tandasnya.
Pemerintah Kota Malang melalui Diskopindag memberikan bantuan stimulant permodalan dan bantuan peralatan bagi UMKM. Kegiatan ini merupakan pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro, pada hari Senin (21/08/2023) di Hotel Atria Kota Malang.
Walikota Malang, Sutiaji, menyampaikan bahwa saat ini Pemkot sedang menguatkan UMKM dengan pemberian modal baik berupa barang kepada pelaku usaha UMKM.”Saat ini memang lagi kita kuatkan UMKM di Kota Malang,”serunya.
Terkait pengutan UMKM sudah berkali- berkali disampaikan oleh Presiden bahwa masyarakat harus bangga terhadap produk buatan Indonesia. Maka tidak hanya kewajiban untuk belanja produk buatan Indonesia, akan tetapi harus berinovasi terkait bagaimana kesiapan UMKM ini untuk melayani kebutuhan dasar.
“Untuk Jawa Timur sirkulasi perdagangan antar daerah mengalami surplus, akan tetapi untuk ekspornya masih kurang. Itu artinya jika kami ada pengutan terhadap kebutuhan dasar masyarakat ditingkat daerah tercukupi, maka perekonomian kami sudah luar biasa,”tungkasnya.
Maka dari itu, Pemkot dalam menguatkan UMKM Kota Malang yaitu dengan memberikan bantuan permodalan dan peralatan bagi pelaku UMKM. Dengan cara mengetahui terkait nama, usahanya apa, serta kebutuhannya apa, yang nanti akan disupport oleh Pemkot.
Eko Adi, Kepala Diskopindag, mengatakan pemberian bantuan ini untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan yang muncul dari bawah. Hadirnya pemerintah sangat penting dalam menjalankan tanggung jawab dan kewajiban untuk membantu perkembangan ekonomi kerakyatan.
“Salah satunya adalah dengan memberikan sarana bagi para pelaku UMKM yang tujuannya menaikan kelas dari usaha mikro menjadi menengah. Nanti juga akan kami lakukan pembinaan secara rutin dan terus menerus, sehingga dari teman-teman pelaku UMKM ini bisa menaikkan omzetnya,”urainya.
Selain itu, jumlah pelaku UMKM yang mendapat bantuan stimulant permodalan dan bantuan peralatan sekitar 200. Dari 200 pelaku UMKM ini telah melalui sistem kurasi, dan setelah itu dapat diketahui usaha mereka, kemudian kebutuhan apa saja yang dibutuhkan.
Disinggung mengenai anggaran, Eko menyebutkan bahwa untuk total keseluruhan sekitar Rp 1 miliar. “Akan tetapi untuk harga peralatan bervarias. Rata-rata untuk usaha konveksi, makanan dan minuman, packaging, sesuai dengan kebutuhan teman-teman UMKM,”imbuhnya. (*/hms/fat/man)