Malang, Suaragong – Para pimpinan media dan wartawan dari berbagai media lokal maupun nasional hadir dalam silaturahmi dan buka bersama kerabat media yang dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Agenda yang digelar 27 Maret itu menjadi momen strategis UMM perkuat hubungan dengan pers untuk membangun hubungan dengan pers di luar alam sadar dan secara ikhlas.
Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. mengatakan bahwa hubungan antara UMM dan media harus di luar alam sadar, bukan by design atau dibuat-buat. Adapun tradisi kumpur bersama UMM dengan media sudah berlangsung lama, yakni sejak tahun 1997 saat Menko PMK Ri saat ini Muhadjir Effendy menjadi rektor.
“Interaksi dan kohesi sosial seperti ini tentu akan menarik bila berjalan di luar alam sadar karena banyak berkaitan denan kehidupan kemanusiaan. Maka, tradisi baik seperti ini memang perlu kita lanjutkan bersama,” tambahnya.
Menurutnya, UMM dan awak media juga sudah terasa dekat dan menjalankan hubungan secara ikhlas dan tidak disetting. Artinya, keduanya telah melaksanakan aktivitas jurnalistik yang berimbang, check and balance. Ketika UMM kurang balance, maka perlu upaya untuk kembali membuatnya balance. Begitupun dengan berita dari media yang harus selaku dilakukan check agar lebih lengkap.
Nazar menegaskan bahwa hal penting lain yang perlu ditekankan adalah bagaimana cara menyerap berbagai informasi yang diproduksi mediam terutama media mainstream yang masih eksis. UMM harus bisa mendorong kebiasaan untuk tekun membaca. Khususnya media cetak dan mainstream. Bahkan sampaai saat ini UMM masih berlangganan koran yang cukup lengkap.
“Setiap pagi, di meja kami ada enam hingga tujuh media. Hampir seluruh terbitan yang masih eksis di Indonesia kami baca,” jelasnya.
Ia juga sempat menjelaskan tentang John Naisbitt, penulis buku best seller Mindset dan Megatrends. Bagaimana Naisbitt mampu melihat dan memproyeksikan keadaan dunia dalam lima, sepuluh, bahkan 20 tahun yang akan datang. Maka, UMM juga berupaya untuk membangun ekosistem yang mampu membawa masa depan menjadi lebih baik. Beberapa di antaranya adalah ekosistem media jurnalsitik, pers, perbukuan, keuangan dan bisnis, serta lainnya.
“Dengan begitu, kita bisa melihat lebih jelas apa yang akan dihadapi oleh manusia di masa depan. Kita bisa menata langkah dan memberikan solusi untuk masyarakat. Dengan ‘gizi’ yang diberikan oleh media dan pers, kita bisa mencari tahu bagaimana masa depan itu harus dibuat dan diddesain,” ungkapnya.
Di sisi lain, salah satu wartawan senior Taufik mengatakan bahwa buka bersama ini juga momen silaturahmi yang strategis dengan UMM. Apalagi selama ini, tim UMM rutin menyediakan dua hingga tiga rilis berita menarik setiap hari yang memberikan informasi baru bagi awak media.
“Kualitas tulisan-tulisan dari UMM, baik rilis berita maupun opini, jadi salah satu yang paling bagus dan mudah dinaikkan. Tidak perlu banyak diedit dan bagus,” pungkasnya. (*/red/man)
How This Record Sold Over 1,000,000 Copies (Becoming The FIRST ‘Spoken Word’ Record To Go Gold) With No Advertising…
And How This Lost Message Can Change Your Life FOREVER!
Learn more: https://bit.ly/lost-message
Unsubscribe and Opt out:
https://bit.ly/website-opt-out