Malang, Suara Gong. Dana pengerjaan tol Malang-Kepanjen yang bakal dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu ditaksir menghabiskan dana Rp15 triliun. Walaupun nominalnya terbilang besar, cuma hingga saat ini pembangunannya belum bisa dipastikan kapan.
Bupati Malang M. Sanusi mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga masih menunggu kepastian pembangunan jalan tersebut. Walaupun keberadaannya sangat dinantikan warga. “Kita tunggu saja kepastiannya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujarnya.
Rencananya, tol tersebut akan melintasi lima kecamatan di Kota dan Kabupaten Malang. Satu di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dan empat lainnya di kecamatan masuk wilayah Kabupaten Malang.
Baca Juga : Gaes !!! Dindik Disuntik Rp 10 Miliar, Untuk Apa Saja Ya ?
“Belum ada penyampaian. Dan rencana pembebasan lahannya dikabarkan pada 2024,” ucapnya. Sanusi menyebutkan, salah satu kendala saat ini adalah terdapat perubahan trase. Yang mana awalnya jalan tol tersebut akan dilewatkan dari Cemorokandang menuju Tajinan, hingga exit-nya di Kepanjen. Tiba-tiba berganti melewati Gadang dan exit-nya di Pakisaji.
“Sehingga belum ada titik temu penentuan trase tersebut,” katanya. Meski begitu, Sanusi mengatakan jika pihaknya akan mengikuti keputusan dari Kemen PUPR. Karena semua perencanaan dan anggarannya pun dari pusat. Namun, dia tetap berharap jika pengerjaan proyek itu bisa dimulai tahun depan.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Malang Tomie Herawanto mengatakan, sebelumnya proyek tersebut akan dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT. PP (Persero). Namun, sekarang kewenangannya ada di kementerian pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR). “Jadi memang masih terdapat perubahan trase yang berimbas terhadap cost pembangunan. Kemudian juga ada perubahan pemrakarsa,” pungkasnya. (nif/man).