Malang, Suara Gong. Bagi kalian para jomblo yang saat ini dituntut mencari pasangan, mungkin pernah terfikir untuk menyewa jasa pacar? Jangan khawatir. Seiring banyaknya platform digital, perkembangan bisnis jasa pun beragam. Termasuk jasa “sewa pacar” seperti kalian fikirkan.
Bisnis sewa pacar yang dilakukan umumnya menawarkan jasa sewa ‘teman’. Baik secara online ataupun offline, jasa sms, jasa telfon, atau bahkan jasa bermain game. Jasa-jasa tersebut tentunya memiliki tarif yang berbeda-beda tergantung kebutuhan dan jenis jasa yang dibutuhkan klien.
“Jasa sewa pacar untuk bisnis saya sendiri berdiri iseng aja, tidak ada motif lain” Ungkap Candy, pemilik salah satu jasa sewa pacar dikutip dari TvOnenews.com.
Berdasarkan penelusuran tim suaragong.com, bisnis jasa sewa pacar ini sendiri pertama kali ditemukan pada platform facebook.
Dimana penyebarannya melalui grup ke grup, yang kemudian hal tersebut berkembang platform Instagram, website hingga tiktok.
Bisnis ini sempat viral ditahun 2022 yang pada saat itu terjadi dimasa pandemi Covid-19. Terbatasnya aktivitas manusia membuat beberapa orang merasa kesepian dan membutuhkan dukungan untuk menjalani hidup.
Dorongan akan kebutuhan emosional ini menjadi pendorong beberapa jasa sewa pacar hadir di tengah masyarakat.
“Pada usia 18-40 tahun, beberapa penelitian memaparkan bahwasanya pada usia tersebut tingkat keintiman atau hubungan antara pasangan dan teman dekat jauh lebih tinggi” ungkap Ajeng Raviando, P.Si.
Untuk penerapan tarif sewa pacar secara offline, umumnya berada diantara Rp. 75.000-300.000 per jamnya. Dengan maksimal penggunaan jasa yaitu delapan jam.
Sedangkan untuk jasa chatting berkisar antara Rp. 15.000-30.000 perharinya, untuk jasa telfon umumnya berada di tarif Rp. 15.000-50.000 perjam.
“Harga yang dicantumkan merupakan harga di luar biaya akomodasi dan biaya lainnya. Dan kami membatasi kegiatan apa saja yang bisa dan tidak dilakukan pada talent kami” ungkap @pacarvirtual.com_.
Untuk keamanan data penyewa, penyedia menjamin kerahasiaan dan menjamin kesediaan talent yang ada. Sedangkan bagi para talent sendiri, beberapa aturan diterapkan mulai dari dilarang membahas pembahasan illegal, dilarang melakukan sentuhan selain pegang tangan atau pundak, titik temu ditentukan oleh penyedia, penyertaan identitas penyedia dan bahkan beberapa penyedia jasa juga menyertakan pelindungan ekstra terhadap talent.
Jika menilik dari perkembangan bisnis sewa pacar ini, maka dapat dikatakan bisnis ini cukup menghasilkan. Dimana tercatat lebih dari 100 orang bergabung sebagai talent dalam satu agensi dan antusiasme dari netizen sendiri juga cukup baik, terutama bagi para jomblo di luar sana.
Nah gaes! Kira-kira kalian tertarik mau sewa jasa pacar nggak nih? (bil/eko)