Malang, Suaragong – Ibaratnya pepatah, sepahit-pahitnya jamu jangan jangan langsung dimuntahkan dan semanis-manisnya madu jangan langsung ditelan. Maksudnya segala sesuatu yang kita terima harus ditelaah dan dikaji dulu supaya tidak menimbulkan masalah baru.
Kaitannya dengan Pemilu 2024, Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) Supriatna Adhiwigjo memberikan tips agar pelaksanaannya berjalan tertib, lancar dan aman. Yaitu jangan sekali-kali menjadi transmiter/penyebar sekaligus penerima berita hoax.
“Kaji dulu semua berita yang masuk. Pasang filter pada diri kita masing-masing. Termasuk jangan rekatif atas semua berita yang kita terima dimedia sosial. Cek kebenarannya, bandingkan dengan berita yang lain,” saran Supriatna.
Penegasan Supriatna disampaikan saat menjadi pemateri Cermati Medsos Bhumi Arema Dalam Pemilu Damai 2024, Auditorium Gedung Sipil Polinema, Jumat (2/2/2024) siang. Kata dia, jumlah mahasiswa Polinema sekitar 14.000 jiwa.
Supriatna meyakini bahwa mahasiswanya memiliki komunitas sendiri dan diharapkan bijaksana dalam bermedia sosial. Khususnya yang menyangkut pemberitaan Pemilu 2024. Mahasiswa bagian dari generasi Z, sehingga memiliki cara khusus untuk menerima informasi tentang berita kepemiluan. Katanya, informasi bisa masuk dari berbagai arah, sehingga sulit dibendung.
“Sarankan kita, selalu crosscheck kebenaran beritanya. Kita jangan reaktif dan provokatif terhadap berita yang masuk. Karena berita yang kita terima belum tentu kebenarannya,” saran Supriatna pada mahasiswa Polinema.
Selanjutnya, mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan dan pendukung demokrasi. Pada 14 Februari mendatang. Tepatnya saat pelaksanaan pencoblosan surat suara. Polinema memberi kesempatan pada seluruh mahasiswanya melakukan kuliah secara on line.
“Kebetulan perkuliahan kita mulai 12 Februari. Akhirnya kita ambil keputusan, memberikan kesempatan pada seluruh mahasiswa untuk kuliah daring. Supaya mereka dengan leluasa memberikan hak suaranya pada calon wakilnya di gedung dewan dan memilih salah satu pasangan calon presiden, pada Pemilu 2024,” tambahnya.
Masih kata Supriatna, mahasiswa tak boleh tabu dengan politik. Lantaran perjalanan masa depan bangs aini salah satunya akan ditentukan kebijakan politik.
“Sesungguhnya setiap orang ingin hidup Sejahtera, aman dan nyaman. Untuk mencapai tujuan itu, perlu sekiranya memperhatikan perkembangan politik sedang berlangsung. Karena keputusan atau hasil politik akan mempengaruhi arah pembangunan bangs aini,” tandas dia.
Acara Talk show Pemilu Damai 2024 di Auditorium Gedung Sipil Polinema hasil kolaborasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BANKESBANGPOL) dan Politeknik Negeri Malang. Selain dihadiri oleh mahasiswa dan akademisi juga dihadiri oleh Mochamad Arifudin sebagai Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Malang periode 2023-2028.
Muhammad Nur Widianto Kepala Dinasomunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Rinawati Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Malang dan Direktur Politeknik Negeri Malang, Supriatna Adhisuwignjo.
Selanjutnya sambutan dari M. Nur Widianto sebagai Wakil dari PJ Walikota Malang. Berikutnya sambutan dari Supriatna sebagai tuan rumah berpesan agar menggunakan teknologi media sosial dengan bijak dan menghimbau agar tidak melakukan berita hoax dan ujaran kebencian yang termasuk tiga dosa dunia kependidikan.
Baca juga : Menko Polhukam Imbau Awak Media Turut Cegah Hoax
Acara puncak adalah diskusi dengan Arifudin selalu Ketua Bawaslu yang berharap PEMILU 2024 harus Damai dan kondusif maupun SARA. Harapan agar tetap menjaga kondusifitas Kota Malang yang sampai hari ini Damai dan tidak ada arah adanya penyimpangan maupun perpecahan.
“Arah kebijakan Sosial dan Politik membawa spirit agar bersama-sama berpartisipasi dalam PEMILU 2024 Damai dan kondusif” Ujar Arifudin . (ind/man)
Comments 1