SUARAGONG.COM – Dalam langkah signifikan menjelang pelantikan kabinet baru, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemberhentian Budi Gunawan dari posisinya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Keputusan ini, yang diungkapkan dalam keterangan pers yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Negara pada 16 Oktober 2024, diambil atas permintaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Jokowi menegaskan bahwa komunikasi terkait keputusan ini sudah dilakukan sebelumnya.
“Itu (pemberhentian BG) sudah dibicarakan dengan Prabowo. Ini atas permintaan Pak Prabowo,” Ujar Jokowi.
Pemberhentian Budi Gunawan, lanjutnya, merupakan langkah administratif yang diperlukan karena pelantikan kepala BIN yang baru, yaitu Muhammad Herindra, dijadwalkan bersamaan dengan pengangkatan menteri kabinet Prabowo pada 21 Oktober 2024.
“Karena kepala BIN yang baru akan dilantik bersama dengan menteri, maka keputusan ini harus dilakukan.” Tambahnya.
Surat resmi mengenai pemberhentian Budi Gunawan sudah dikirim Jokowi ke Ketua DPR pada 10 Oktober 2024. Dalam surat tersebut, yang berisi permohonan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan Kepala BIN, Jokowi mengacu pada Pasal 36 ayat 1 dan 2 UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menjelaskan bahwa setelah permohonan ini, proses selanjutnya sepenuhnya berada di ranah DPR.
Baca juga: Jokowi: Pemindahan Ibu Kota Jangan Diburu-buru
Jokowi Usulkan Herindra ke DPR
Dalam dokumen permohonan tersebut, Jokowi juga mengusulkan nama Muhammad Herindra kepada DPR untuk mendapatkan pertimbangan sebagai kepala BIN yang baru.
“Guna mendapatkan pertimbangan DPR RI, yang selanjutnya akan ditetapkan pemberhentian dan pengangkatannya dengan Keputusan Presiden.” Bunyi surat yang ditandatangani oleh Jokowi.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa Tim Khusus Pertimbangan DPR menyatakan Muhammad Herindra lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test sebagai calon kepala BIN. Puan Maharani, Ketua DPR, mengonfirmasi bahwa Herindra adalah calon tunggal yang diusulkan Jokowi.
“Hasil dari tim pertimbangan menyatakan Bapak Muhammad Herindra sebagai satu-satunya calon kepala BIN dinyatakan kami terima.” Ungkap Puan pada 16 Oktober 2024.
Budi Gunawan sendiri dikenal sebagai sosok dekat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Sebelum menjabat sebagai Kepala BIN, ia merupakan ajudan saat Megawati menjabat sebagai Presiden. Nama Budi juga sempat disebut-sebut sebagai salah satu calon yang mungkin masuk ke dalam kabinet Prabowo. Namun, dengan keputusan ini, peluang tersebut tampaknya tereduksi.
Di sisi lain, Muhammad Herindra memiliki latar belakang militer yang kuat. Ia adalah mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dan telah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan sejak 23 Desember 2020. Herindra merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987 dari kecabangan infanteri, khususnya Kopassus. Ketika Prabowo memanggilnya ke kediaman di Kertanegara, hal ini menunjukkan kepercayaan Prabowo terhadap kemampuan Herindra untuk memimpin BIN di masa mendatang.
Dengan pengangkatan ini, diharapkan BIN dapat melanjutkan tugas dan fungsinya secara optimal di bawah kepemimpinan Muhammad Herindra, terutama di tengah tantangan keamanan dan intelijen yang semakin kompleks. Pelantikan Herindra sebagai kepala BIN akan menjadi salah satu momen penting dalam transisi kepemimpinan dan penguatan struktur pemerintahan baru di Indonesia. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news