Malang,Suaragong – Kota Malang saat ini tengah di landa musim hujan yang cukup tinggi. Hal tersebut menyebabkan tingginya resiko serangan nyamuk Aedes Aegypti atau penyebab demam berdarah (DBD). Musim Penghujan berpotensi besar bagi nyamuk tersebut untuk berkembang dimana potensi kasus DBD tersebut adanya hujan yang membuat air menggenang dan jadi kunci perindukan nyamuk Aedes Aegypti.
Berdasarkan Data pada laman Publikasi Pemerintah Kota Malang, Dijabarkan bahwa Kasus DBD dalam kurun waktu Januari Hingga April 2024 ada sekitar 236 Orang yang terjangkit DBD dan 1 orang korban meninggal dunia. Di tahun sebelumnya terdapat 446 dan 2 orang meninggal.
Dikonfirmasi Oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Dr. Husnul Muarif Bahwa terdapat Lima kecamatan secara rata yang terjangkit DBD. Ia menungkapkan bahwa hal tersebut masih belum tergolong sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)
“Meski kasusnya meningkat dan tergolong tinggi, namun peristiwa ini tidak tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB). Bisa disebut KLB apabila jumlah kasus meningkat 2-3 kali lipat dari kejadian sebelumnya,” Jelas dr. Husnul Muarif saat ditemui pada Rabu (17/4/2024) Lalu.
Dalam antisipasinya, 16 Petugas akan diterjunkan di 16 pukesmas yang tersebar di lima kecamatan yang dimaksud oleh Dr. Husnul. Hal ini uga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta membagikan obat untuk memberantas nyamuk DBD.
Selain itu, Dinkes Kota malang juga memantau dan mengawasi bila mana dalam waktu dekat terdapat lonjakan angka penderita DBD secara signifikan, maka akan ditindak dengan melakukan fogging atau pengasapan.
Baca juga : Kasus Demam Berdarah Terus Meningkat di Pasuruan
“Tapi yang paling penting memang pemberantasan sarang nyamuk, itu yang kami sampaikan. Terakhir memang pengasapan, itu kalau memang sudah ada penderita, kemudian memenuhi syarat, angka bebas jentiknya kurang dari 95 persen,” imbuh pria berkacamata itu. (Aye/Pem.Kot/Sg)
Comments 3