Waspada! Ini Kelompok Orang yang Tidak Boleh Makan Daging Kambing
Share

SUARAGONG.OM – Daging kambing menjadi salah satu hidangan favorit saat Iduladha. Rasanya yang gurih dan khas membuat banyak orang tergoda untuk menyantapnya dalam berbagai olahan, mulai dari sate, gulai, hingga tongseng. Namun, di balik kelezatannya, konsumsi daging kambing secara berlebihan bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu.
Beberapa Orang Yang Tak Boleh Makan Daging Kambing
Kandungan lemak jenuh dalam daging kambing dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang berujung pada risiko penyakit jantung hingga gangguan metabolik lainnya. Oleh karena itu, ada beberapa kelompok orang yang disarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari konsumsi daging kambing sama sekali.
Mengutip laporan CNBC (7/6/2025), berikut ini enam kelompok yang sebaiknya tidak mengonsumsi daging kambing:
1. Penderita Kolesterol Tinggi
Daging kambing mengandung lemak jenuh yang dapat memicu naiknya kadar kolesterol dalam darah. Ahli gizi Roxanna Ehsani menyarankan agar penderita kolesterol tinggi membatasi konsumsi daging merah hanya 1–2 kali sebulan, dan memilih bagian daging dengan kadar lemak paling rendah.
2. Penderita Sindrom Alpha-gal
Alpha-gal adalah molekul gula yang ditemukan pada daging mamalia. Hal itu juga ditemukan pada termasuk kambing. Bagi penderita sindrom ini, konsumsi daging bisa menimbulkan reaksi alergi serius seperti gatal, mual, muntah, bahkan pembengkakan di bagian tubuh tertentu.
3. Pasien Penyakit Jantung
Daging kambing bisa memperparah penumpukan plak di pembuluh darah penderita jantung. Bila terus dikonsumsi, risiko stroke dan serangan jantung pun meningkat. Konsumsi makanan rendah lemak menjadi pilihan yang jauh lebih aman.
Baca Juga : Cara Cepat dan Alami Mengempukkan Daging Kurban
4. Penderita Gagal Ginjal
Pasien penyakit ginjal kronis, terutama yang sudah menjalani cuci darah, perlu mengontrol asupan protein, termasuk dari kambing. Asupan protein tinggi bisa membebani ginjal dan memperparah kerusakan.
Ahli gizi Jonathan Valdez merekomendasikan agar pasien ginjal mengatur konsumsi protein antara 0,6–0,8 gram per kilogram berat badan, tergantung kondisi fungsi ginjal.
Baca Juga : Daging Kambing Lebih Sehat dari Ikan?
5. Orang dengan Risiko Penyakit Jantung
Meski belum didiagnosis, individu dengan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, atau gaya hidup sedentari juga harus waspada. Disarankan untuk memilih sumber protein rendah lemak seperti ikan, dada ayam, atau kacang-kacangan.
6. Memiliki Riwayat Keluarga Pengidap Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker, sebaiknya batasi asupan kambing dan pilih alternatif protein lain yang lebih aman.
Mengonsumsi kambing sebenarnya tidak dilarang, namun harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing. Untuk mereka yang masuk dalam kategori risiko, kehati-hatian sangat penting agar tidak menimbulkan komplikasi kesehatan yang lebih serius. Selamat merayakan Iduladha dengan bijak dan sehat! (Aye/sg)