SUARAGONG.COM –Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya mencatatkan bahwa harga daging di Kota Pahlawan relatif stabil. Meski terjadi penurunan pasokan sapi lokal setelah Hari Raya IdulAdha. Fenomena ini sering terjadi setiap tahun, namun tidak berdampak pada inflasi harga daging di pasar. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, dalam pernyataannya pada Jumat (27/9/2024) malam.
Fajar menjelaskan bahwa harga daging kualitas D1 berada di kisaran Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram. Meskipun pasokan sapi lokal menurun, PD RPH telah mengambil langkah-langkah preventif. Dengan mendatangkan sapi dari luar daerah guna menjaga kestabilan stok daging di Surabaya.
Pasokan Sapi Luar Daerah untuk Menjaga Stok Daging di Surabaya
“Setelah IdulAdha biasanya pasokan sapi lokal agak berkurang, namun kami menambah pasokan dengan mendatangkan sapi dari luar daerah untuk memastikan kebutuhan daging tetap terpenuhi,” ungkap Fajar. Dengan langkah ini, PD RPH mampu mengimbangi permintaan daging yang fluktuatif tanpa memicu kenaikan harga yang signifikan.
Salah satu alasan mengapa harga daging tetap stabil, menurut Fajar, adalah karena pasokan yang tersedia masih bisa memenuhi permintaan pasar. “Alhamdulillah, tidak ada lonjakan harga daging maupun inflasi,” tambahnya.
PD RPH bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara rutin mengadakan rapat pengendalian harga bahan pokok setiap akhir bulan. Dalam pertemuan tersebut, daging bukan termasuk komoditas yang mengalami kenaikan harga, sehingga masyarakat dapat tetap menikmati harga yang terjangkau.
Kenaikan Permintaan Daging di Bulan Maulid Nabi
Fajar juga mengungkapkan bahwa permintaan daging di Surabaya cenderung meningkat pada bulan-bulan tertentu, seperti pada bulan Maulid Nabi. “Pada bulan Maulid Nabi ini, permintaan daging meningkat karena banyaknya perayaan atau hajatan yang dilakukan oleh masyarakat,” katanya.
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan ini, PD RPH Kota Surabaya melakukan pemotongan rata-rata sekitar 125 ekor sapi per hari di Rumah Potong Hewan Pegirian. Jumlah ini dianggap mencukupi untuk memenuhi kebutuhan daging yang terus meningkat.
Fokus pada Kesehatan Hewan dan Keamanan Daging
Fajar menegaskan bahwa fokus utama PD RPH adalah memfasilitasi jasa pemotongan hewan dengan memperhatikan kesehatan hewan yang akan disembelih serta memastikan keamanan daging yang dihasilkan. “Kami memastikan bahwa hewan yang dipotong sehat, dan daging yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” jelasnya.
Distribusi daging hasil pemotongan di RPH Pegirian dilakukan oleh mitra jagal yang bekerja sama dengan PD RPH. Para mitra ini bertanggung jawab mendistribusikan daging ke pasar-pasar tradisional di Surabaya, dengan Pasar Arimbi sebagai sentra utama penjualan daging di kota tersebut.
“Pendistribusian daging dilakukan oleh mitra jagal kami, yang sebagian besar menjadi pemasok di Pasar Daging Arimbi, sentra penjualan daging terbaik di Surabaya dengan harga yang ramah,” pungkas Fajar. (Ay/KomJatim/Sg)