Gaes !!! Kenapa Oversleeping Itu Berbahaya?
Share

SUARAGONG.COM – Ah, oversleeping! Semua orang pasti pernah merasakannya, terutama saat weekend tiba. Tidur terlalu lama seolah jadi hadiah untuk diri sendiri setelah sepekan penuh aktivitas. Namun, tahukah kamu bahwa oversleeping bisa jadi lebih berbahaya daripada yang kita bayangkan? Yuk, kita bahas lebih dalam kenapa kebiasaan ini perlu diwaspadai!
Penyebab Oversleeping
Sebelum masuk ke bahaya oversleeping, saya ingin sedikit berbagi pengalaman. Dulu, saya punya kebiasaan bangun siang yang cukup ekstrem. Saya ingat, satu kali saya tidur dari tengah malam hingga sore keesokan harinya. Rasanya, waktu itu, saya merasa sangat segar dan siap menghadapi dunia. Namun, setelah beberapa jam, saya menyadari bahwa tubuh saya malah terasa lemas. Ternyata, oversleeping bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang tidur berkualitas, stres, atau bahkan depresi. Saat kamu merasa butuh istirahat ekstra, kadang pikiran kita merespons dengan menarik kita ke alam mimpi lebih lama.
Berikut adalah beberapa dampak buruk yang perlu kamu ketahui. Pertama, oversleeping bisa meningkatkan risiko kesehatan. Menurut penelitian, tidur lebih dari sembilan jam per malam dapat dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Apa? Tidur lebih banyak justru bikin kita lebih rentan? Iya! Ketika kita tidur terlalu lama, metabolisme tubuh bisa terganggu, dan ini bisa mengganggu pola makan serta aktivitas fisik.
Selain itu, oversleeping dapat memengaruhi kesehatan mental kita. Saat bangun setelah tidur berlebihan, kita sering merasa bingung dan tidak segar. Saya ingat, ada satu waktu saya tidur terlalu lama, dan saat bangun, mood saya tidak baik. Rasa cemas dan tidak bersemangat pun datang menghampiri. Ternyata, ini terjadi karena ketidakseimbangan kimia otak yang dapat dipicu oleh perubahan pola tidur.
Baca juga : Terapkan 5 Tips Mengatasi Insomnia Ini, Sebelum Kualitas Tidurmu Menurun
Kebiasaan yang Harus Dihindari
Mungkin kamu bertanya, “Lalu, apa yang harus dilakukan agar tidak oversleeping?” Pertama, kita perlu menyusun jadwal tidur yang baik. Tidur selama tujuh hingga delapan jam per malam adalah rekomendasi yang umum. Buatlah rutinitas tidur yang konsisten—cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari. Ini membantu tubuh kita untuk beradaptasi dan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Kedua, hindari gadget sebelum tidur. Saya pernah merasakannya, scrolling di media sosial sebelum tidur bisa membuat kita tidur lebih larut. Jika kita menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, otak kita tidak mendapatkan sinyal untuk istirahat. Usahakan untuk menjauh dari layar setidaknya satu jam sebelum tidur.
Dari pengalaman saya, ada kalanya kita juga perlu mendengarkan tubuh kita. Kadang, oversleeping bisa jadi tanda bahwa tubuh kita butuh lebih banyak perhatian. Jika kamu merasa terus-menerus lelah meskipun sudah tidur cukup, mungkin ini saatnya untuk memeriksakan kesehatan. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa ada yang tidak beres.
Baca juga : Kenapa Perempuan Butuh Waktu Tidur Lebih Lama dari Pria?
Jadi, mari kita akhiri dengan pentingnya menjaga keseimbangan. Tidur itu penting, tetapi oversleeping bisa membawa banyak dampak negatif. Cobalah untuk membangun kebiasaan tidur yang sehat dan dengarkan tubuhmu. Ingat, kualitas tidur jauh lebih penting daripada kuantitasnya! Dan, hey, sesekali tidur siang juga baik—tapi jangan sampai kelewatan, ya!
Kesimpulannya, oversleeping memang terlihat menggiurkan, tetapi bahaya yang mengintai tidak bisa diremehkan. Mari kita tidur dengan bijak! (acs)