SURABAYA, SUARAGONG.COM – Baru-baru ini, terjadi kecelakaan bus pariwisata asal Bali yang bener-bener bikin ngeri. Kejadian ini terjadi di Kota Batu, tepatnya di depan hotel Wonderland, pada Rabu malam (8/1/2025). Kecelakaan maut ini memakan korban, ada empat orang yang meninggal di tempat dan banyak lagi yang luka-luka, baik ringan maupun berat. Kejadian ini terjadi akibat rem blong pada bus yang lagi beroperasi, dan ini jelas jadi peringatan buat kita semua, terutama soal kelayakan kendaraan yang dipakai buat angkutan wisata. Banyak dari penumpangnya itu rombongan sekolah, jadi bayangin deh gimana kalau kejadian ini nggak segera ditangani.
Khofidah Minta Uji Kelayakan Bus Pariwisata Diperketat
Menanggapi tragedi kecelakaan tersebut, anggota DPRD Jawa Timur, Khofidah, langsung angkat suara. Politisi yang satu ini gak tinggal diam begitu aja. Ia bilang kalau kejadian semacam ini harus jadi bahan evaluasi serius. Apalagi di saat banyak bus yang nggak laik jalan tetap dipaksain buat beroperasi, padahal penumpangnya mayoritas adalah rombongan yang seharusnya dilindungi. Khofidah menegaskan kalau Dinas Perhubungan (Dishub) harus lebih ketat dalam melakukan uji kelayakan kendaraan, terutama bus pariwisata yang nggak jarang dipakai buat angkutan rombongan wisatawan.
Menurut Khofidah, pihak PO bus dan sopir harus lebih bertanggung jawab atas armada yang mereka bawa.
“Kalau armadanya gak layak jalan, ya jangan dipaksain. Semua pihak harus introspeksi dan pastikan kendaraan yang dipakai memang layak. Nggak cuma sekadar berangkat, tapi juga harus memastikan keselamatan penumpang,” katanya.
Baca juga: Laka Maut Bus Pariwisata di Kota Batu
Proses Uji KIR Harus Profesional!
Khofidah juga menekankan pentingnya proses uji KIR yang profesional. Uji KIR itu proses pemeriksaan yang harus dilalui bus sebelum digunakan di jalan raya, dan itu sangat penting supaya kendaraan bisa dipastikan layak dan aman. Kalau ternyata bus itu gak memenuhi syarat, ya seharusnya nggak usah dilepas dan diperbaiki dulu sampai betul-betul aman dipakai.
“Petugas uji KIR harus serius. Kalau busnya nggak layak, ya jangan dibiarkan beroperasi!” tegasnya.
Baca juga: Pekerjaan di Sektor Pertanian Diprediksi Meningkat Tajam Hingga 2030
Jatim Perlu Aturan Kelayakan Bus Wisata yang Lebih Ketat
Selain itu, Khofidah juga bilang kalau pemeriksaan kendaraan juga perlu diperketat di daerah-daerah wisata, khususnya yang berada di tempat dengan kontur jalan yang menantang seperti di Bromo, Semeru, dan Batu. Dinas Perhubungan harus memastikan kalau bus yang beroperasi di daerah tersebut benar-benar dalam kondisi aman dan siap untuk melalui jalan yang menanjak, turun, dan berkelok-kelok. Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Jawa Timur, nggak bisa lagi ada kelengahan dalam soal keselamatan.
“Aturan yang lebih ketat itu penting banget. Jangan sampai kejadian kayak gini terulang lagi,” tambahnya.
Jadi, semoga kejadian kecelakaan ini bisa jadi pelajaran buat semua pihak, terutama pengelola PO bus dan Dinas Perhubungan, buat lebih teliti dan bertanggung jawab. Yang penting, keselamatan penumpang itu nomor satu! (wahyu/dny)
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News