PROBOLINGGO, SUARAGONG.COM – Warga Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, terus menerima bantuan air bersih di tengah proses perbaikan pipa bawah laut yang menjadi sumber pasokan utama mereka. Bantuan ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Pemkab Probolinggo, dan instansi maritim, yang bersama-sama menangani krisis ini dengan tindakan nyata.
Pengiriman Air Bersih dengan Kapal Tongkang
Pada Kamis, 5 Desember 2024, sekitar 180 ton air bersih dikirim menggunakan kapal tongkang. Pengiriman dimulai pagi hari pukul 09.30 WIB dari Pelabuhan Probolinggo, dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0820/Probolinggo, Letkol Arm. Heri Budiasto.
Operasi ini tidak berhenti di situ. Pada pukul 12.00 WIB, bantuan tambahan diberangkatkan dari pelabuhan, dengan kehadiran beberapa tokoh penting, termasuk Kapolres Probolinggo Kota AKBP Oki Ahadian Purwono, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Probolinggo Hari Tjahjono, serta perwakilan instansi maritim.
Bantuan yang dikirimkan mencakup 180 ton air bersih dan beberapa tandon air berkapasitas 2000 liter. Kapal tongkang yang membawa bantuan ini dijadwalkan bersandar di dermaga Gili Ketapang selama dua hari untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi.
“Kegiatan ini mencerminkan sinergi dan kepedulian bersama dari berbagai pihak untuk mendukung warga Gili Ketapang,” ujar AKBP Oki Ahadian.
Baca juga : Gili Ketapang Hadapi Krisis Air Bersih, Pemerintah Siapkan Bantuan
Dukungan Berkelanjutan Hingga Perbaikan Rampung
Plt. Asisten Hari Tjahjono menegaskan bahwa bantuan air bersih akan terus diberikan sampai perbaikan pipa bawah laut selesai dilakukan. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang berkolaborasi untuk memastikan bantuan dapat didistribusikan dengan lancar.
“Kami akan terus mengawal proses ini, memastikan kebutuhan air bersih warga terpenuhi hingga krisis ini teratasi,” ujarnya.
Hari Tjahjono bersama tim dari Polresta Probolinggo dan BPBD Kota Probolinggo turut mengawal perjalanan kapal ke Gili Ketapang, menyaksikan langsung proses distribusi air kepada warga yang membutuhkan.
Langkah kolaboratif ini menunjukkan komitmen berbagai pihak untuk mengatasi krisis air bersih yang melanda Gili Ketapang. Bantuan yang diberikan bukan hanya memenuhi kebutuhan mendesak warga, tetapi juga menjadi wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat setempat.
Semangat gotong royong ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, sembari menunggu perbaikan infrastruktur air rampung dilakukan. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news