Krisis Air Bersih di Probolinggo Direspons Cepat BPBD
Share

SUARAGONG.COM – Krisis air bersih yang melanda Dusun Bringin, Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo, mendapat respon cepat dari pemerintah daerah. Sebagai langkah tanggap darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo langsung mengerahkan bantuan air bersih untuk meringankan beban warga yang terdampak.
Krisis Air Bersih di Probolinggo Direspons Cepat BPBD dengan Bantuan 12.000 Liter
Pada Rabu (6/8/2025) sore, sekitar pukul 17.15 WIB, BPBD mendistribusikan total 12.000 liter air bersih. Bantuan diangkut menggunakan satu unit truk tangki berkapasitas 6.000 liter yang melakukan dua kali perjalanan menuju lokasi. Upaya ini dilakukan agar kebutuhan dasar masyarakat dapat segera terpenuhi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan langkah cepat dalam menangani dampak gangguan pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. “Pendistribusian air bersih adalah salah satu langkah cepat yang kami lakukan untuk memastikan warga terdampak mendapatkan akses air bersih dengan segera,” ujarnya.
Baca Juga : Krisis Air Bersih Landa Desa Tulupari, BPBD Probolinggo Salurkan Bantuan
Gangguan PDAM Picu Krisis
Krisis ini bermula dari gangguan pada saluran PDAM yang selama ini menjadi sumber utama air bersih bagi warga Dusun Bringin. Akibatnya, 65 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 230 jiwa kesulitan mendapatkan air layak konsumsi. Selama beberapa hari terakhir, warga terpaksa mencari alternatif, mulai dari menggunakan sumur dangkal, menampung air hujan, hingga membeli air dengan harga yang cukup membebani, apalagi di tengah musim kemarau panjang yang melanda wilayah Probolinggo.
Proses distribusi air bersih melibatkan Pemerintah Desa Liprak Kidul, agen Penanggulangan Bencana (PB) Jawa Timur, serta Tim Reaksi Cepat (TRC PB) BPBD Kabupaten Probolinggo. Petugas tampak sigap menyalurkan air dari truk tangki ke wadah yang sudah disiapkan warga. Drum plastik, jeriken, dan ember besar digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara.
Warga antre dengan tertib, membawa wadah masing-masing, dan saling membantu dalam proses pengisian air. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong tetap terjaga di tengah situasi sulit.
Baca Juga : Gili Ketapang Hadapi Krisis Air Bersih, Pemerintah Siapkan Bantuan
Komitmen Jangka Panjang
Oemar Sjarief menegaskan bahwa BPBD akan terus memantau situasi dan siap mengirimkan bantuan tambahan jika diperlukan. “Kami akan terus memonitor dan mendistribusikan air bagi daerah-daerah yang membutuhkan hingga masalah ini teratasi,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga berkomitmen berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki sistem distribusi air bersih. Tujuannya, agar kejadian serupa dapat diantisipasi di masa mendatang dan kebutuhan air warga dapat terjamin secara berkelanjutan. (Duh/aye)