Peringatan HDI dan HKSN 2022
Malang, Memo X
Komitmen Pemkot Malang menjadi Kota Ramah Disabilitas patut diapresiasi saat Peringati Hari Disabilitas Internasional (HDI) dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun ini. Dimana pemkot ingin menjaring dunia usaha bisa merekrut anak-anak istimewa ini bisa bekerja dan mandiri seperti masyarakat pada umumnya. Walikota Malang Sutiaji juga menyiapkan pelayanan publik dan fasilitas pembangunan yang mumpuni.
“Hari disabilitas internasional yang mestinya kemarin tanggal 3 Desember 2022 kita sambungkan dengan HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional). Mudah-mudahan kita pemerintah terus terinspirasi penuhi pelayanan publik, fasilitas pembangunan untuk anak instimewa. Terus menerus berbenah misal trotoar, kantor untuk mewadahi seluruh anak istimewa di Kota Malang kurang lebih 2729. Kita terus lakukan pendampingan, penguatan literasi sehingga anak tetap mempunyai semangat jangan sampai mempunyai rasa pesimis,” ungkap Sutiaji
![](https://suaragong.com/wp-content/uploads/2022/12/ft-3a-opening-disabilitas-sutiaji-1024x576.jpg)
Sejalan dengan Sutiaji, Wawalikota Malang Sofyan Edi Jarwoko juga mengatakan Pemkot Malang terus siap pekerjakan disabilitas terutama yang memiliki keahlian di bidang IT. Mengembangkan, menggali potensi anak-anak di bidang seni, teknologi, usaha kecil menengah agar mereka mandiri, keterampilan, mempunyai skill. Termasuk memperkerjakan disabilitas yang mempunyai keahlian dibidang content creator bidang sosmed untuk melihat potensinya. Apakah menjadi TPOK atau PPPK akan disesuaikan seperti contoh di Polresta Malang ada Rara content creator diberdayakan sesuai arahan Dinas Sosial.
Tidak hanya itu, Pemkot berkomitmen untuk menjaring dunia usaha bisa mempekerjakan disabilitas sebagai pekerjanya. Hal ini terlihat dari adanya penandatanganan MOU antara Pemkot Malang dengan Hotel Grand Mercure untuk mempekerjakan disabilitas sebagai pekerjanya. Tentu rasa senang dan berterima kasih disampaikan salah satu orang tua disabilitas yang hadir yaitu Sutomo (58) warga Sukun. “Saya berterima kasih ke Pemkot Malang atas bantuan kursi rodasama bingkisan. Alhamdulillah terima kasih karena biasanya dia (anak, Red) saya gendong tapi sekarang bisa jalan sendiri. Harapannya Pemkot semoga tambah jaya dan Walikota alhamdulillah sangat peduli difabel. Untuk bantuan pun sebelumnya mendapat kursi roda elektrik ini dapat kursi roda yang dorongan. Tapi menjalankan sendiri tidak bisa. Sekali lagi terima kasih,” ungkap Sutomo (58) Warga Sukun orang tua Muhammad mufid (24) difabel tuna daksa. (wdy/man)