Probolinggo, Suaragong – Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hafshawaty (Stikes) Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, kembali ukir prestasi. Kali ini, medali emas diraih dalam kompetisi World Youth Stem Invention, dan Innovation, Organizing Committee. Ajang itu sendiri digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kompetisi internasional ini diikuti total 916 tim dan 2800 peserta. Mereka datang dari 30 negara. Diantaranya Indonesia, Cina, Malaysia, dan Thailand. Lalu ada Singapore, Philippines, Iran, Turkey, South Korea, Mexico, Vietnam, dan Irlandia.
Para mahasiswa berprestasi ini menempuh kuliah di jurusan farmasi. Mereka adalah Titis Maysaroh, Andi Kurniawan, Farhatus Sholehah, Yulia Fika Nur Azizah, dan Rania Ratu Latifah.
Tak disangka, juara diraih hanya karena ekstrak daun pepaya. Dengan metode dekantasi, ekstrak daun pepaya itu mereka jadikan obat penanggulangan rasa nyeri saat haid.
Awalnya daun papaya mereka mereka uji di laboraturium. Hasilnya, daun papaya dengan campuran jahe dan madu, bisa mengobati rasa nyeri pada wanita menstruasi.
Titis Maysyaroh, salah satu anggota tim kompetisi merasa gembira dengan prestasi diraih. Menurutnya, keberhasilan itu berkat kerja tim dan doa para guru.
“Keberhasilan ini berkat dari kerja tim dan doa dari guru yang ada di lingkungan Pesantren Zainul Hasan,” tandasnya.
Baca juga : Pemkab Probolinggo Buka 1.231 Lowongan PPPK 2023, Banyak Formasi Guru
Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, memberikan apresiasi. Kelima mahasiswa mendapatkan gol medal di Malaysia, itu ia puji.
“Alhamdulillah dengan keberhasilan ini menjadi motivasi bagi mahasiswa yang lain untuk lebih kreatif lagi pada masa mendatang. Jangan pernah merasa puas atas pencapaian ini, teruslah berkarya,” kata kyai juga ketua MUI Jawa Timur, itu.
Stikes Hafsyawaty, lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren Zainul Hasan Gnggong. Sekolah tinggi ini dalam beberapa minggu ke depan akan beralih status menjadi universitas . (fik/eko)