MPLS Ramah Jawa Timur Dimulai Serentak Libatkan 530 Ribu Siswa
Share

SURABAYA, SUARAGONG.COM – Sebanyak 530.000 murid baru dari SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta di Jawa Timur memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara serentak pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi pembuka tahun ajaran baru dan mengusung konsep MPLS Ramah Jawa Timur yang digagas langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
MPLS tahun ini menekankan pendekatan RAMAH Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif. Dalam arahannya, Khofifah menyampaikan bahwa siswa harus menjunjung tinggi toleransi, menghormati tenaga ajar, dan menjaga suasana belajar yang kondusif.
“Jadilah siswa yang ramah, jalin persahabatan, dan sayangi lingkungan sekolah,” pesan Khofifah dalam sambutannya, Jumat (18/7/2025).
Siswa juga diajak untuk aktif dalam setiap sesi MPLS, bertanya, berdiskusi, dan beradaptasi dengan lingkungan serta perubahan cara belajar yang semakin digital.
Kampanye Anti Judol, Pinjol, dan Bullying Warnai MPLS 2025
MPLS Ramah Jawa Timur tahun ini juga diwarnai komitmen bersama seluruh ekosistem pendidikan dalam menolak praktik berbahaya di kalangan pelajar. Pada hari pertama, digelar deklarasi anti judi online (judol), pinjaman online ilegal (pinjol), bullying, dan narkoba. Khofifah menegaskan pentingnya edukasi moral di tengah derasnya arus digital.
“Anak-anak kita sangat dekat dengan gadget. Sekolah harus jadi benteng nilai moral dan karakter,” tegasnya.
Para murid juga ikut membuat poster edukatif bertema Anti Judol, Anti Pinjol, dan Anti Perundungan sebagai bagian dari sosialisasi. Selama 5 hari, siswa dikenalkan pada berbagai hal mulai dari kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, hingga gerakan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.”
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, turut mengingatkan pentingnya pendampingan tenaga ajar selama MPLS. Tenaga ajar diwajibkan berada di lapangan, bukan di ruangan, untuk mencegah potensi bullying.
“Kalau masih ada bullying, sekolah wajib lakukan pembinaan dan pengawasan ketat,” tegas Aries.
Baca juga: Menjalani Pekan MPLS 2024
Dua Rekor MURI, Beasiswa Massal, dan Program School Food Care
MPLS Ramah Jawa Timur 2025 mencetak sejarah dengan dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI):
- Senam Anak Indonesia Hebat Serentak oleh 530.000 murid dan tenaga ajar.
- Pemberian beasiswa terbanyak kepada 72.841 murid SMA?SMK swasta di seluruh Jatim.
Piagam penghargaan diberikan di SMA Hang Tuah 1 Surabaya, disaksikan oleh perwakilan Gubernur dan tokoh pendidikan.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa capaian ini adalah hasil kolaborasi luar biasa seluruh ekosistem pendidikan di Jatim.
“Capaian ini menunjukkan komitmen untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif, sehat, dan berkarakter,” ujarnya.
Tak hanya itu, MPLS tahun ini juga memperkenalkan program School Food Care, program unggulan Dinas Pendidikan Jatim bidang SMA yang mendukung pertahanan nasional dan pola hidup sehat di sekolah. Program ini memungkinkan siswa belajar Biologi melalui laboratorium alam.
Senam pagi kini dirancang menjadi aktivitas wajib sebelum pembelajaran dimulai, untuk menjaga semangat dan kesehatan murid setiap hari.
Baca juga: Tenaga ajar di Bangkalan Raih Rekor MURI dengan Menulis 2.637 Artikel
MPLS Ramah Jadi Inspirasi Nasional
MPLS Ramah Jawa Timur 2025 bukan sekadar pengenalan sekolah, tapi juga momen membentuk karakter dan kesadaran sosial siswa sejak hari pertama. Upaya melibatkan semua pihak tenaga ajar, orang tua, pemerintah, hingga siswa adalah wujud pendidikan yang partisipatif dan berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang adaptif dan nilai-nilai RAMAH, Jawa Timur membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga tentang membentuk manusia unggul, sehat, dan berkarakter.
“Masa depan bangsa dititipkan di pundak pelajar hari ini. Mari jaga semangat ini,” pungkas Khofifah. (wahyu/dny)