Gaes !!! Menjalani Pekan MPLS 2024
Share

Malang, Suaragong – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2024 adalah kegiatan pertama masuk sekolah. Bertujuan untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri. Serta pembinaan awal kultur sekolah. Sukacita menyambut Tahun Ajaran Baru 2024-2025 yang dimulai pada Senin, 15 Juli 2024 menjadi bagian penting seluruh keluarga Indonesia. Para orang tua atau wali murid pastinya menyadari perlunya persiapan masuk sekolah dilakukan dengan baik. Agar sang buah hati dapat menikmati pengalaman belajar lebih nyaman dan menyenangkan.
Kegiatan MPLS akan dilaksanakan pada hari Senin 15 Juli hingga 20 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenali potensi peserta didik. Serta membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya. Selain itu juga menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar efektif. Serta mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lain.

Menjalani Pekan MPLS 2024 (Media Suaragong)
Pentingnya MPLS Pekan Pertama
Asesmen awal perlu dilakukan pada pekan pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai upaya satuan pendidikan mengenal peserta didik. Diperlukan cara untuk mengetahui kelanjutan tahapan kemampuan peserta didik. Tahapan tersebut dalam enam aspek fondasi setelah masa PAUD memasuki SD, sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
Minggu pertama sekolah merupakan gerbang pertama peserta didik pada fase Transisi PAUD ke SD memasuki pendidikan sekolah. Sehingga ada dua hal yang perlu terjadi. Yaitu periode MPLS meliputi tiga hari pertama untuk masa pengenalan lingkungan belajar. Sedangkan tujuh hari lainnya adalah proses kegiatan pembelajaran untuk asesmen awal. Untuk dapat turut membangun jembatan, kita perlu satu persepsi dan satu visi mengenai apa yang dimaksud dengan praktik pembelajaran. Yang mana hal itu untuk menguatkan transisi dari jenjang awal ke berikutnya.
Baca juga : Wahyu Hidayat Bagi-Bagi Beasiswa Pendidikan
Kegiatan MPLS 2024
Kegiatan wajib dalam MPLS membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya. Antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun kegiatan masa perkenalan anak dengan sekolah, dan dengan melibatkan orang tua.
Sebagai pintu pertama masa sekolah, disarankan agar pada MPLS satuan dapat mengundang orang tua untuk mengantar anak ke sekolah setidaknya pada hari pertama. Selain agar hari pertama sekolah menjadi tempat perkenalan orang tua sebagai mitra belajar dengan tenaga pendidik di kelas, anak pun mendapatkan penguatan dari orang tua. Agar saat memasuki lingkungan baru tercipta rasa aman pada anak.

Menjalani Pekan MPLS 2024 (Media Suaragong)
Untuk membantu anak dalam mengenal agama dan budi pekerti bisa distimulasi dengan pengenalan konsep Tuhan Yang Maha Esa. Dan juga mengetahui kegiatan ibadah sesuai dengan agama masing-masing. Serta membantu anak agar dapat menjalin pertemanan dengan teman-teman sebayanya baik yang memiliki keberagaman agama. Fondasi ini dapat mentimulasi kemampuan sosial dan bahasa anak dengan memberikan contoh dalam mengucapkan kalimat tolong, terima kasih dan maaf saat berinteraksi dengan anak. Serta penempatan dari masing-masing kata tersebut.
Stimulasi MPLS
Stimulasi MPLS sebagai jembatan awal dalam kematangan emosi anak, dapat mengajarkannya tentang toleransi dalam menunggu. Selain itu juga membantu anak dalam mempertahankan perhatian penuh saat mengikuti kegiatan di dalam kelas. Kemampuan mengikuti kegiatan kelas ini dapat dilihat saat anak sedang mengikuti kegiatan di sekolah.
Beberapa hal yang menjadi tanda bahwa anak telah memiliki kesan positf terhadap proses belajar adalah senangnya anak untuk datang ke sekolah. Anak juga tidak pantang menyerah dan mau mencoba kembali setiap kesalahan yang ia kerjakan. Serta anak telah menunjukkan keingintahuan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan MPLS juga mentimuliasi anak agar mereka mampu mengelola barang-barangnya sendiri untuk dibawa ke sekolah. Karena dengan mengetahui barang miliknya dan membereskannya sendiri, anak jadi bisa terlatih untuk disiplin dan bertanggungjawab. Serta mampu menjaga kebersihan dirinya sendiri. (Ind/rfr)