SUARAGONG.COM – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar high-level meeting (HLM) di Pendopo Lokatantra, Yang akan membahas strategi pengendalian inflasi serta kesiapannya. Acara ini dipimpin oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang menyoroti berbagai tantangan, termasuk dampak pesta demokrasi yang memengaruhi kestabilan ekonomi.
Bupati Yuhronur, yang akrab disapa Pak Yes, menyebutkan bahwa inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh biaya produksi dan daya beli masyarakat, tetapi juga oleh ketidakstabilan politik. “Pengendalian inflasi adalah tanggung jawab bersama, terutama di tengah dinamika global seperti fluktuasi harga dan komoditas. Ini menjadi prioritas pemerintah pusat dan daerah dalam reformasi birokrasi,” jelasnya, Rabu (4/12/2024).
Pemkab Lamongan: Capaian Inflasi dan Strategi Pengendalian di Libur Nataru 2024-2025
Pak Yes mengungkapkan bahwa capaian inflasi di Kabupaten Lamongan cukup terkendali. Berdasarkan data, inflasi di Jawa Timur tercatat 1,41% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai 3,24% (yoy). Sementara itu, inflasi di Lamongan sebesar 0,24% secara bulanan (mtm) dan 1,76% secara tahunan (yoy). Kelompok penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,12%.
“Angka ini kecil, tetapi kita harus tetap waspada, terutama karena saat Nataru biasanya ada potensi lonjakan inflasi,” tegas Pak Yes.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Lamongan telah menyiapkan strategi jangka pendek dan panjang. Strategi jangka pendek meliputi:
- Operasi pasar murah oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
- Gerakan pangan murah oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau,” tambahnya.
Sedangkan strategi jangka panjang mencakup program menanam kebutuhan pokok seperti sayur di pekarangan rumah secara terpadu dan memastikan keberhasilan panen raya.
Baca Juga : Gaes !!! Menhub Pastikan Simpul Transportasi Siap Sambut Libur Nataru 2024/2025
Sinergi dengan OPD dan Pemprov
Pak Yes menekankan pentingnya kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan pemerintah pusat dalam pelaksanaan strategi tersebut. Pemkab Lamongan juga menerapkan prinsip 4K:
- Ketersediaan pasokan
- Keterjangkauan harga
- Kelancaran distribusi
- Komunikasi yang efektif
Stok Beras Aman
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, melaporkan bahwa stok beras di gudang Karangkembang Lamongan mencapai 2.279.615 kg dengan harga jual Rp12.500 per kilogram. Untuk mendukung upaya pengendalian inflasi, Bulog telah menyalurkan bantuan beras kepada 97.771 penerima bantuan pangan, dengan setiap penerima mendapatkan 10 kg. (Aye/sg)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News