Batu, Suaragong – Naiknya angka kebencanaan pada 2022 dan tercatat sebagai yang tertinggi pada 4 tahun terakhir. Maka pihak eksekutif dan Legislatif telah menyepakati anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2023 senilai Rp 50,5 miliar. Jumlah tersebut diketahui naik dari tahun sebelumnya yang dianggarkan Rp 48 miliar. Sehingga pemkot Batu membantu memberikan bantuan tak terduga.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Batu M Chori membenarkan hal tersebut ketika dikonfirmasi oleh awak media pada Selasa kemarin (10/1/2022). “Memang nilainya sebesar itu. anggaran BTT ini memang cukup besar, sehingga ketika ada hal yang tidak diinginkan seperti bencana alam maupun non alam seperti pandemi dan penyakit mulut dan kuku (PMK) Pemkot Batu bisa segera melakukan penanganan,” katanya.
Lebih lanjut, selain digunakan untuk keperluan atau digunakan dalam kondisi darurat dan mendesak seperti bencana alam, bencana sosial, dan pelaksanaan pencarian pertolongan serta penanganan sarprasnyang mengakibatkan kerusakan. Dana BTT juga digunakan untuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
Terlebih, besarnya anggaran BTT yang telah diparipurnakan tersebut juga disiapkan untuk dana cadangan Pilkada serentak 2024 sebagai tindak lanjut dari pihak eksekutif dan legislatif tengah menyiapkan Perda tentang Pembentukan Dana Cadangan Pilkada Serentak 2024.
Baca juga : Sukses Musorkotlub Taruhan Caretaker KONI Kota Malang
“Selain itu besarnya anggaran BTT juga untuk pelaksanaan Pilkada 2024. Untuk sementara kami tempatkan di BTT karena sambil menyiapkan Perda tentang Pembentukan Dana Cadangan Pilkada Serentak 2024. Untuk penyiapan Pilkada serentak 2024 kami siapkan hampir Rp 25 miliar,” terangnya.
Chori juga melaporkan bahwa untuk BTT tahun 2022 senilai Rp 48 miliar terserap sebesar Rp 12,6 miliar dengan keterangan untuk penanganan PMK hingga pembangunan infrastuktur publik seperti jembatan yang longsor di jurang susuh. Sedangkan untuk tahun 2023 ini ia optimis setidaknya BTT bisa terserap setidaknya hingga 70-80 persen karena biaya cadangan pilkada serentak juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. (rul/man)