SUARAGONG.COM – Ranu Kumbolo, salah satu danau legendaris di kaki Gunung Semeru, kembali menjadi saksi sebuah perjalanan spiritual yang mendalam. Pada Rabu pagi kemarin, sekitar 50 orang yang terdiri dari berbagai kelompok.
Termasuk anggota Gimbal Alas, Tim Mohga, Brimob, dan komunitas pencinta alam melaksanakan kegiatan yang tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga bersejarah.
Mereka membawa material untuk pemugaran Punden di Ranu Kumbolo, serta melakukan pemasangan instalasi listrik dan pembenahan pintu saver sebagai bagian dari upaya pelestarian kawasan tersebut.
Kegiatan ini berfokus pada pemugaran prasasti Kameswara Tirthayatra yang berada di kawasan Ranu Kumbolo, sebuah kawasan yang memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi masyarakat sekitar.
Dan juga bagi banyak peziarah yang mendalami makna kehidupan melalui perjalanan spiritual. Prasasti Kameswara merupakan salah satu simbol penting dalam tradisi Tirthayatra.
Tradisi itu adalah sebuah ritual yang melibatkan perjalanan ke tempat-tempat suci untuk memperoleh kesucian dan kedamaian jiwa.
Baca Juga: Gunung-gunung yang Mengelilingi Kota Malang: Daya Tarik Wisata Alam di Jawa Timur
Tirthayatra: Rangkaian Langkah dalam Wanaprastha
Ritual Tirthayatra ini berhubungan erat dengan fase kehidupan seseorang dalam sistem kepercayaan Hindu dan Buddha, khususnya dalam tahap Wanaprastha.
Wanaprastha adalah tahap kehidupan dimana seseorang memasuki usia lanjut dan mulai mengundurkan diri dari kehidupan duniawi untuk fokus pada pencapaian spiritual dan persiapan menuju tahap akhir kehidupan, yaitu Sanyasin atau Biksuni.
Dalam tradisi ini, Tirthayatra adalah perjalanan suci menuju tempat-tempat yang diyakini dapat membantu seseorang mencapai kesempurnaan spiritual.
Ranu Kumbolo sendiri dipilih sebagai salah satu tempat penting dalam perjalanan Tirthayatra karena keindahannya yang luar biasa, serta kedalaman spiritual yang dirasakan banyak peziarah.
Keberadaan prasasti Kameswara di Ranu Kumbolo mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan melalui kegiatan spiritual yang mendalam.
Tim Pemugaran dan Tujuan Kegiatan
Pada kesempatan kali ini, tim yang terlibat dalam pemugaran prasasti Kameswara terdiri dari berbagai kelompok yang saling berkolaborasi.
Mereka membawa berbagai material yang diperlukan untuk pemugaran Punden, yang merupakan struktur batu kuno yang dihormati di kawasan tersebut.
Selain itu, mereka juga bertugas untuk memasang instalasi listrik dan melakukan pembenahan pintu saver, yang penting untuk menjaga kelestarian kawasan dan memastikan aksesibilitas yang aman bagi para peziarah.
Pemasangan instalasi listrik ini bukan hanya dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung.
Tetapi juga untuk mendukung kegiatan spiritual dan budaya di kawasan tersebut. Sebagaimana cahaya penting dalam kehidupan.
Penerangan yang memadai akan mempermudah kegiatan malam hari, serta memberikan suasana yang lebih sakral dalam setiap upacara atau ritual yang dilaksanakan.
Di samping itu, pembenahan pintu saver juga bertujuan untuk menjaga agar akses ke kawasan Ranu Kumbolo tetap terjaga dengan baik.
Mengingat tempat ini tidak hanya dihormati secara spiritual, tetapi juga dilindungi karena keindahan alamnya yang luar biasa.
Pentingnya Pelestarian Alam dan Warisan Budaya
Pemugaran prasasti Kameswara di Ranu Kumbolo juga menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya dan alam di kawasan ini.
Gunung Semeru, sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, memiliki nilai penting dalam berbagai aspek, baik dari sisi keagamaan, budaya, maupun ekologi.
Di samping itu, kawasan Ranu Kumbolo yang terletak di kaki Gunung Semeru juga dikenal sebagai salah satu destinasi pendakian favorit bagi para pendaki.
Dan menjadi tempat persinggahan yang penting dalam perjalanan menuju puncak Semeru. Sebagaimana pendaki dan pengunjung akan mencari ketenangan batin di alam Gunung Semeru yang indah itu.
Namun, seiring dengan semakin berkembangnya jumlah pengunjung dan pendaki, tantangan untuk menjaga kelestarian alam di kawasan ini juga semakin besar.
Kegiatan pemugaran ini menjadi contoh nyata bahwa pelestarian warisan budaya dan alam dapat dilakukan dengan cara yang seimbang.
Di mana nilai-nilai spiritual dan keindahan alam tetap dijaga, sementara kenyamanan dan keamanan para pengunjung tetap diperhatikan.
Kolaborasi yang Membangun
Keberhasilan kegiatan pemugaran ini tidak lepas dari kerja sama yang solid antara berbagai pihak. Tim Gimbal Alas, Tim Mohga, Brimob, dan komunitas pencinta alam.
Mereka bersama-sama membawa semangat gotong royong untuk memperbaiki dan memelihara situs-situs penting di Ranu Kumbolo.
Kolaborasi antara komunitas yang memiliki latar belakang berbeda ini menunjukkan bahwa pelestarian warisan budaya dan alam tidak hanya membutuhkan perhatian dari pihak pemerintah.
Tetapi juga dari seluruh lapisan masyarakat baik yang berwenang maupun yang berada disekitar lokasi prasasti dan Gunung Semeru.
Komunitas pencinta alam, misalnya, memainkan peran penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam sekitar Ranu Kumbolo.
Mereka tidak hanya berfokus pada kegiatan pendakian. Tetapi juga terlibat dalam berbagai inisiatif untuk melindungi dan memelihara ekosistem di kawasan ini.
Begitu juga dengan pihak Brimob yang turut menjaga keamanan dan keselamatan selama kegiatan pemugaran berlangsung.
Kemudian ada Tim Mohga yang memiliki pengalaman dalam bidang keagamaan dan spiritual. Mereka bertugas memberikan pemahaman lebih mendalam tentang makna ritual yang dilakukan.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui kegiatan ini, diharapkan Ranu Kumbolo dan Gunung Semeru dapat terus menjadi tempat yang sakral dan aman bagi para peziarah dan pendaki.
Pemugaran prasasti Kameswara dan upaya pelestarian lainnya bukan hanya bertujuan untuk menjaga warisan sejarah dan budaya saja.
Tetapi juga untuk memastikan bahwa alam tetap terjaga. Serta nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan menginspirasi generasi mendatang.
Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagaimana masyarakat, baik dari kalangan pemerintahan, komunitas, maupun individu.
Mereka dapat bekerja bersama dalam menjaga dan merawat warisan budaya dan alam yang sangat berharga. Dengan begitu, Ranu Kumbolo dan Gunung Semeru akan tetap lestari.
Dan menjadi sumber kedamaian, keindahan, dan kebijaksanaan bagi siapa saja yang mendatangi tempat ini. (Ind/PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News