SURABAYA, SUARAGONG.COM – Pada Selasa pagi, 7 Januari 2025, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, untuk meninjau fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya. Kunjungan ini dilakukan untuk mendukung kebijakan nasional tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berbasis energi terbarukan, yang juga selaras dengan program Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.
Fasilitas PSEL Benowo: Proyek Strategis Nasional
Pj. Gubernur Adhy Karyono menjelaskan bahwa fasilitas PSEL Benowo adalah proyek percontohan (pilot project) yang strategis dan sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 lalu. Fasilitas ini dibangun sejak 2012 oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya (Pemkot Surabaya). PT Sumber Organik (SO), dengan tujuan mengubah sampah menjadi energi listrik menggunakan teknologi Gasification Power Plant
Terutama untuk sampah nonorganik. Dengan menggunakan teknologi canggih yang disebut waste to energy, PSEL Benowo bukan hanya jadi contoh untuk Surabaya, tapi juga diharapkan bisa jadi acuan untuk daerah lain. Adhy berharap skema PSEL seperti ini bisa diterapkan untuk pengelolaan sampah di berbagai daerah di Jawa Timur, mulai dari Surabaya hingga daerah aglomerasi Gerbang Kertasusila hingga Kediri.
Baca juga: Menko Pangan Zulkifli Hasan Kunjungi Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik Di Surabaya
Sampah Jadi Energi Menjadi Solusi
Adhy menambahkan bahwa pengelolaan sampah dengan teknologi Gasification Power Plant bisa jadi langkah strategis untuk mencapai ketahanan energi nasional, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Sampah yang dikumpulkan setiap hari, sekitar 1.000 ton, diolah menjadi energi listrik. Sisa sekitar 600 ton disimpan di Landfill Gas Power Plant, dan gas metannya diubah menjadi energi listrik.
Dengan kapasitas 12 MegaWatt, teknologi Gasification Power Plant ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa Jawa Timur bisa menjadi pelopor dalam menciptakan solusi energi ramah lingkungan yang juga bermanfaat untuk masyarakat.
“Selain bisa menjadi proyek percontohan bagi daerah lain, ini juga solusi permasalahan sampah yang banyak terjadi perkotaan,” jelasnya.
Baca juga: Mengapa Sampah Plastik Menjadi Penyebab Pemanasan Global?
Apresiasi Menteri Zulkifli Hasan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memberikan apresiasi tinggi terhadap fasilitas PSEL Benowo yang ada di Surabaya. Menurutnya, sampah yang diolah di sini tidak menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan, dan ini merupakan langkah besar yang patut dicontoh oleh daerah lain.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemkot Surabaya mengolah sekitar 1.600 ton sampah setiap hari, yang kemudian menghasilkan listrik sebanyak 12 MW. Listrik tersebut disalurkan ke PLN dengan nilai kontrak sekitar Rp80 Miliar per tahun. Zulkifli juga menyoroti pentingnya proyek ini dalam mengatasi masalah sampah yang semakin menumpuk di kota-kota besar, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang terus meningkat.
“Ini yang harus kita apresiasi karena Jawa Timur nyatanya memiliki teknologi yang juga menciptakan solusi penyediaan energi ramah lingkungan,” terangnya.
Baca juga: Penanganan Kompleks Sampah Kota Batu
PSEL Surabaya, Solusi Masa Depan
Zulkifli menambahkan, jika masalah sampah tidak segera diatasi, dampaknya akan sangat mengganggu lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, dengan adanya PSEL, Kota Surabaya menjadi lebih bersih, karena sampah diangkut setiap hari dan diolah menjadi energi yang bermanfaat tanpa mencemari lingkungan.
Program PSEL Benowo diharapkan menjadi contoh nyata bahwa sampah bukan hanya masalah. Tapi juga bisa jadi solusi yang membawa manfaat besar. Baik untuk ketahanan energi maupun untuk lingkungan hidup yang lebih bersih dan sehat.
“Saya kita ini masih menjadi solusi untuk menyelesaikan persoalan sampah dimana-mana menjadi masalah. Karena ekonomi kita tumbuh, penduduk tambah banyak, tentu wastenya juga tambah banyak,” jelasnya.
“Karena jika tidak ada jalan keluar mengenai permasalahan sampah, tentu akan sangat mengganggu lingkungan dsb. Oleh karena itu, dengan adanya PSEL, Kota Surabaya menjadi bersih karena sampah setiap hari diangkut dan pastinya akan sangat membantu karena tidak mencemari lingkungan,” pungkasnya. (wahyu/dny)
Baca Juga Berita Lain dari Suaragong di Google News