Lumajang, Suaragong – Ranu Tompe merupakan danau tadah hujan yang lokasinya berada di dalam hutan di sisi timur Gunung Semeru. Yang masuk dalam wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja. Dan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III. Serta Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Lumajang.
Danau hening seluas 0,7 hektare dengan kedalaman sekitar 4,8 meter, menjadi danau eksotik. Selain itu danau ini juga masih jarang dikunjungi oleh para pendaki. Bahkan masyarakat Suku Tengger di sekitar lokasi juga mengenalnya sebagai Ranu Lus. Yang mana Lus kependekan dari kata halus. Menurut kepercayaan Suku Tengger, Ranu Lus menjadi tempat tinggal makhluk halus.
Beberapa eksplorasi ekologi menuju kawasan yang masuk zona inti Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Karena penasaran dengan danau yang menjadi legenda yang pernah diceritakan warga setempat pada 1980-an. Sebelum menuju kesana jalan disamarkan dengan kabut tipis yang menyelimuti seluruh permukaan danau. Dengan suhu antara 10-15 derajat celcius. Selama ini, Ranu Tompe hanya terpantau melalui pencitraan satelit. Sedangkan, perjalanan ekspedisi sendiri dibutuhkan waktu selama empat jam berjalan kaki dari Ranu Pani. Medan berat, tebing dan curam menjadi tantangan selama ekspedisi.
Baca juga : Destinasi Wisata Untuk Healing Sekaligus Berpetualang
Aura Misteri Ranu Tompe
Ranu Tompe ternyata memiliki aura yang tidak hanya diselimuti misteri. Namun kaya akan flora dan fauna. Ditemukan sebanyak delapan jenis mamalia dan primata menempati kawasan Ranu Tompe. Serta ditemukan sebanyak 55 jenis burung dari 55 famili. Lalu ada lima jenis burung endemik Jawa. Meliputi Elang Jawa, puyuh gonggong, talur tulang tumpuk, kipasan bukit, dan madu gunung. Dicatat pula 133 jenis tumbuhan, serta 47 jenis anggrek epifit. Serta tanaman pinang jawa (Pinanga Javana). Yakni jenis palem endemik Jawa Bali yang tak banyak ditemukan di kawasan BBTN BTS.
Ranu Tompe yang berlokasi di wilayah kerja Resor Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Seroja, Balai Besar TNBTS. Secara administratif, Ranu Tompe berada di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Ranu Tompe berada di ketinggian 1.733 meter di atas permukaan laut. Kawasan Ranu Tompe berada di zona inti yang tidak boleh dimanfaatkan. Kawasan tersebut bakal dijaga demi pengetahuan dan menjaga ekosistem di danau angker tersebut. Sedangkan, lima danau di Semeru yang dimanfaatkan untuk wisata antara lain Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Darungan, Ranu Kuning dan Ranu Pakis.
Diyakini bahwa danau ini, dijaga oleh makhluk tak terlihat berupa kakek tua yang memegang peran penting dalam menjaga kedamaian wilayah Gunung Semeru. Mitos ini menyatakan bahwa para pengunjung diwajibkan untuk menjaga tutur kata serta tidak membuang barang sembarangan saat mengunjungi kedua danau ini. Melanggar peraturan ini dapat membawa ancaman bahaya karena makhluk halus tersebut dapat mengakibatkan bahaya bagi mereka yang tidak mematuhi.
Warga setempat meyakini bahwa terdapat peraturan khusus saat mengunjungi Ranu Tompe.Para pengunjung diimbau untuk berbicara dengan sopan dan tidak diperbolehkan membuang sampah sembarangan. Diceritakan bahwa melanggar peraturan ini akan berakibat pada kemarahan makhluk halus, yang berupa kakek tua, yang dapat melukai mereka yang melanggar peraturan tersebut. (Ind/rfr)