Sistem e-Government Pacu Kualitas Pelayanan di Daerah
Share

SUARAGONG.COM – Sebuah Terobosan menjadi obsesi dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Di mana Pemkab Banyuwangi terus menciptakan terobosan digital salah satunya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sejak 2016, inovasi berbasis teknologi informasi telah digarap. Seperti aplikasi Smart Kampung dan cek pubertas (Cek Pupuk Bersubsidi Secara Terbatas), berhasil mendapatkan apresiasi dari dalam dan luar negeri. Sistem yang bisa di sebut e-Government ini Bisa menjadi contoh untuk memacu Peningkatan pelayanan Publikdi daerah, seperti banyuwangi
Pemkab Banyuwangi Dorong e-Government: Tingkatkan Pelayanan Publik
Aplikasi cek pubertas dirancang untuk memudahkan petani memantau alokasi pupuk subsidi mereka. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengetahui jumlah pupuk yang telah ditebus, sisa kuota yang tersedia, hingga menghubungi kelompok tani pembuat pupuk alternatif jika kuota habis. “Dengan sistem ini, kebutuhan pupuk petani dapat dipenuhi dengan lebih mudah. Selain itu, cek pubertas diintegrasikan ke dalam Smart Kampung, sehingga petani dapat mengakses berbagai layanan dalam satu aplikasi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Selain mempermudah akses pupuk subsidi, aplikasi ini juga berfungsi sebagai alat pengawasan distribusi pupuk yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Petani juga dapat memperoleh informasi tentang harga eceran tertinggi (HET) pupuk, kelompok tani unggulan, dan alternatif pupuk organik non-subsidi.
Smart Kampung dan Transformasi Digital
Aplikasi Smart Kampung menjadi salah satu inovasi unggulan Banyuwangi dalam pelayanan publik berbasis digital. Platform ini mencakup berbagai fitur, seperti pendaftaran kependudukan, pengajuan izin usaha, informasi cuaca, berita daerah, hingga promosi wisata dan kuliner. Dengan memanfaatkan teknologi e-government, Banyuwangi telah membuktikan bahwa digitalisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas akses masyarakat terhadap layanan pemerintah.
Hasilnya, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Banyuwangi pada tahun 2023 mencapai 91,50 persen. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) setiap tahunnya, berkat inovasi layanan publik seperti Smart Kampung dan Mal Pelayanan Publik (MPP).
Baca Juga : Gunungsari Sebagai Desa Wisata Digital Berkelas Dunia
Komitmen Pemerintah dalam e-Government
Upaya transformasi digital di Banyuwangi sejalan dengan kebijakan nasional Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang diterapkan di seluruh Indonesia. Dalam buku Satu Dekade Pembangunan Digital Indonesia 2014–2024, disebutkan bahwa pemerintah pusat hingga daerah harus terkoneksi secara digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi layanan publik.
Presiden Joko Widodo, yang menjabat pada periode 2014–2024, menekankan pentingnya integrasi digital di berbagai sektor. Inisiatif ini mencakup layanan administrasi kependudukan berbasis elektronik, layanan perpajakan daring, dan portal layanan publik terpadu.
Layanan seperti e-KTP dan portal perpajakan daring telah memudahkan masyarakat untuk mengurus kebutuhan administratif secara cepat dan mengurangi potensi penyalahgunaan. Dengan aplikasi terpadu seperti Smart Kampung, Banyuwangi berhasil menjadi contoh nyata implementasi e-government yang bermanfaat bagi masyarakat.(Aye)
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.