Jakarta, Suaragong – Pemerintah Kota Malang, sedang merencanakan renovasi Stadion Gajayana. Beberapa renovasi, lapangan bola tertua di Indonesia itu antara lain, penambahan single seat dan kapasitas penerangan.
Rencana tersebut telah diajukan Wali Kota Malang, Sutiaji kepada Kemenpora RI. Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, juga telah melakukan perjalanan ke Jakarta, untuk mengetahui prosedur pengajuan renovasi secara langsung.
Baihaqi, Kepala Disporapar Kota Malang, awalnya mengajukan rencana pembongkaran total untuk Stadion Gajayana. Namun, setelah berkomunikasi dengan Kemenpora, kemungkinan besar stadion akan direnovasi, bukan dibangun ulang dari nol. Rencana ini membutuhkan biaya sekitar Rp 200 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan pembangunan total sebesar Rp 500 miliar.
Dari pihak Manajemen Singo Edan, berencana menggunakan Stadion Gajayana, setelah Tragedi Kanjuruhan dalam Liga 1 2023. Manajemen Singo Edan, juga menyetujui rencana renovasi ini dan menyusun Rencana Anggaran Belanja senilai Rp 11 miliar, yang telah diserahkan kepada pemkot.
Baca juga : Erick Bantah Rumor Promosi dan Degradasi Liga 1 Hanya Satu Tim
Sutiaji, menyatakan, prioritas saat ini adalah menggunakan dana dari pemerintah pusat karena cakupannya lebih luas. Arema FC, mungkin akan menggunakan Gajayana, sebagai home base dan melakukan renovasi jika proposal renovasi yang diajukan ditolak oleh pemerintah pusat.
Meskipun begitu, peluang Arema FC bermain di Stadion Gajayana, hingga akhir tahun ini masih tetap terbuka, tergantung pada keputusan dari pemerintah pusat. (ind/eko)