SUARAGONG.COM – Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, peduli dengan orang lain, dan penuh empati. Namun, ada kalanya kita juga nggak mau anak kita jadi people pleaser—seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, meskipun sering mengorbankan dirinya sendiri. Nah, biar anak bisa tetap jadi pribadi yang baik tanpa jatuh ke dalam perilaku people pleaser, yuk simak beberapa hal yang bisa kita lakukan!
1. Apa yang Bisa Membuat Anak Menjadi People Pleaser?
Sebelum kita bahas cara menghindarinya, kita harus tahu dulu, nih, apa yang bisa membuat seorang anak menjadi people pleaser.
– Pola Asuh yang Terlalu Mengontrol dan Kurang Mendapat Pujian
Kadang orang tua yang terlalu mengontrol atau menetapkan standar yang terlalu tinggi bisa membuat anak merasa bahwa hanya dengan menyenangkan orang lain lah dia bisa diterima. Ini bisa terjadi karena kurangnya pujian atau apresiasi terhadap upaya dan keputusan anak itu sendiri.
– Trauma Masa Kecil
Anak yang pernah mengalami trauma, baik fisik maupun emosional, bisa merasa harus terus-menerus berusaha menyenangkan orang lain supaya terhindar dari konflik atau masalah. Pola pikir ini terbawa hingga dewasa.
– Lingkungan yang Kompetitif atau Tidak Aman
Kalau anak tumbuh dalam lingkungan yang terlalu kompetitif atau tidak mendukung, dia bisa merasa harus selalu memenuhi ekspektasi orang lain, bahkan kalau itu berarti mengabaikan dirinya sendiri.
– Kurangnya Dukungan dalam Mengekspresikan Emosi
Anak yang nggak diajarkan cara mengekspresikan perasaannya dengan sehat, cenderung lebih fokus pada kebutuhan orang lain, sehingga sering mengorbankan perasaan dan keinginannya.
– Meniru Pola dari Orang Tua atau Role Model
Seringkali, anak meniru perilaku orang tua atau role model mereka. Jika orang tua selalu mengutamakan orang lain dan kurang memperhatikan diri sendiri, anak bisa jadi berpikir kalau itu adalah cara yang benar.
2. Dampak yang Dapat Ditimbulkan
Kalau anak terus-menerus menjadi people pleaser, ada beberapa dampak buruk yang bisa terjadi, loh!
– Merasa Kehilangan Jati Diri
Anak yang selalu berusaha menyenangkan orang lain bisa kehilangan rasa dirinya sendiri. Dia mungkin kesulitan memahami apa yang dia inginkan, karena terlalu fokus pada harapan orang lain.
– Stres dan Kelelahan Berlebihan
Berusaha terus-menerus menyenangkan orang lain itu bikin capek, gaes! Anak bisa merasa stres karena beban yang ada di pundaknya, dan akhirnya kelelahan fisik maupun mental.
– Rendahnya Harga Diri
People pleaser sering merasa nggak cukup baik, karena dia selalu berusaha memenuhi ekspektasi orang lain. Ini bisa menurunkan rasa percaya diri dan harga diri anak.
– Terabaikannya Kebutuhan Pribadi
Anak yang terjebak dalam sikap people pleaser sering kali mengabaikan kebutuhannya sendiri, baik itu fisik, emosional, maupun mental. Dia lebih fokus pada kebutuhan orang lain, dan ini bisa memengaruhi kesejahteraan dirinya.
3. Cara Membuat Anak Tetap Baik dan Peduli Tanpa Menjadi People Pleaser
Lalu, bagaimana cara membuat anak tetap menjadi pribadi yang baik, tanpa harus menjadi people pleaser? Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan orang tua!
– Ajarkan Anak Mengenali Perasaannya
Ajarkan anak untuk mengenali dan mengekspresikan perasaannya dengan cara yang sehat. Ketika anak bisa mengidentifikasi perasaan mereka, mereka bisa lebih bijak dalam menentukan apakah mereka ingin membantu orang lain atau perlu melindungi diri sendiri.
– Hargai Pendapat dan Pilihan Anak
Seringkali, anak merasa harus mengikuti apa kata orang dewasa, karena merasa pendapatnya nggak dihargai. Orang tua bisa mulai dengan mendengarkan dan menghargai pendapat anak, meski berbeda dari kita. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri mereka.
– Dorong Anak untuk Mengatakan “Tidak” dengan Sopan
Anak juga perlu diajarkan untuk mengucapkan kata “tidak” dengan sopan jika merasa tidak nyaman atau tidak bisa memenuhi permintaan orang lain. Ini penting supaya anak tahu kalau mereka berhak menolak tanpa merasa bersalah.
– Ajarkan Perbedaan antara Kebaikan dan Kepatuhan Berlebihan
Jelaskan pada anak bahwa menjadi baik itu bukan berarti harus selalu menuruti keinginan orang lain. Mereka harus tahu kapan waktunya untuk membantu, dan kapan harus fokus pada diri sendiri.
– Bangun Rasa Percaya Diri Anak
Dukungan orang tua untuk mengembangkan rasa percaya diri anak sangat penting, gaes! Anak yang percaya diri cenderung nggak mudah terpengaruh oleh orang lain. Ajak anak untuk berprestasi dan memberikan penghargaan atas usaha mereka, bukan hanya hasilnya.
– Ciptakan Lingkungan yang Aman untuk Ia Berbicara atau Bercerita
Agar anak bisa terbuka tentang perasaan dan kebutuhannya, ciptakan lingkungan yang aman di rumah. Anak yang merasa didukung dan didengarkan akan lebih nyaman dalam mengekspresikan diri tanpa takut mengorbankan diri untuk menyenangkan orang lain.
Baca juga: Tips Tepat Digital Parenting
Menjadi pribadi yang baik itu penting, gaes, tapi bukan dengan cara mengorbankan diri sendiri! Dengan cara yang tepat, anak bisa tetap peduli terhadap orang lain tanpa harus merasa terpaksa atau kehilangan jati diri. Mengajarkan anak untuk mengenali perasaannya, menghargai pendapat, dan memberikan ruang bagi mereka untuk mengungkapkan “tidak” adalah kunci agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat, seimbang, dan penuh empati. Jadi, mulai sekarang yuk bantu anak untuk belajar mencintai diri sendiri, tanpa harus menjadi people pleaser! (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news