Type to search

Hiburan Peristiwa

Trump Beri Tarif 100% untuk Film Produksi Luar AS

Share
Trump Tetapkan Tarif Film Produksi Luar AS Sebesar 100 Persen

SUARAGONG.COM – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mencuri perhatian dengan kebijakan proteksionisnya. Kali ini menyasar industri hiburan global. Dalam pernyataan di media sosial pada Minggu (27/4), Trump menyatakan bahwa ia akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap film – film yang diproduksi di luar Amerika Serikat,. Ia menyebutkan bahwa praktik tersebut sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Trump Tetapkan Tarif Film Produksi Luar AS Sebesar 100 Persen

Trump mengaku telah menginstruksikan Jamieson Greer, Perwakilan Dagang AS, untuk memulai proses pengenaan pajak terhadap “setiap dan semua film yang masuk ke negara ini dan diproduksi di negeri asing.”

“Ini adalah upaya terkoordinasi dari negara-negara lain dan karena itu merupakan ancaman keamanan nasional,” tulis Trump dalam unggahan tersebut.

Baca JugaLava Chicken Film Minecraft: Resep Sederhana Mengguncang Dunia Maya

Industri Film AS Terancam Terseret Kebijakan Perdagangan

Meski belum jelas bagaimana kebijakan ini akan diterapkan. Apakah hanya berlaku untuk film asing berbahasa non-Inggris, film yang diputar di layanan streaming, atau juga untuk film produksi Hollywood. Yang sebagian proses syuting atau pascaproduksinya dilakukan di luar negeri. Pernyataan Trump ini langsung memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri.

Motion Picture Association (MPA), yang mewakili studio-studio besar Hollywood seperti Disney, Warner Bros, dan Universal, menolak berkomentar. Namun, laporan ekonomi MPA tahun 2023 menunjukkan bahwa industri film AS mencatat surplus perdagangan positif di semua pasar utama dunia.

Faktanya, sebagian besar film yang tayang di bioskop Amerika tetap “diproduksi” secara formal di AS: dari penulisan naskah, pemilihan aktor utama, hingga penyuntingan akhir dilakukan di Hollywood. Namun, untuk menekan biaya, banyak studio memilih lokasi syuting di luar negeri. Antaranya seperti Kanada, Selandia Baru, atau Eropa Timur — dan memanfaatkan insentif pajak serta tenaga kerja yang lebih murah.

Film-film blockbuster, termasuk genre superhero, bahkan sering mengandalkan rumah produksi efek visual (VFX) yang tersebar di berbagai negara, dari India hingga Australia.

Baca Juga : China Buka Peluang Dialog Dagang dengan AS, Syaratnya: Cabut Tarif Sepihak

Proyek atau Gimik Politik?

Kebijakan ini menambah daftar panjang kebijakan perdagangan proteksionis Trump yang kerap membingungkan pasar dan pelaku industri. Dalam beberapa tahun terakhir, Trump telah menargetkan tarif terhadap baja, mobil listrik, dan bahkan platform teknologi asal Tiongkok.

Namun, dalam konteks industri kreatif yang sangat global dan kolaboratif, penerapan tarif atas dasar lokasi fisik produksi dianggap berisiko menghambat inovasi dan merugikan pekerja AS sendiri — terutama mereka yang bekerja di jaringan produksi internasional.

Sejauh ini, belum ada kepastian apakah kebijakan tersebut akan benar-benar diwujudkan, mengingat Trump belum kembali menjabat sebagai Presiden. Namun, pernyataannya kembali menunjukkan bahwa retorika nasionalisme ekonomi akan menjadi bagian besar dari kampanye politiknya ke depan. (Aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *