UTBK 2025: Cegah Curang, dari Alas Kaki hingga Teknologi
Share

Suaragong.com – UTBK SNBT 2025 yang dimulai pada 23 April 2025 diikuti oleh 860.976 peserta. Demi menjaga integritas ujian, berbagai perguruan tinggi menerapkan strategi unik dan teknologi canggih untuk mencegah kecurangan.
Strategi Unik Cegah Kecurangan: Dari Alas Kaki hingga Larangan Alat Tulis Pribadi
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menerapkan cara yang tak biasa. Peserta UTBK di Unair diwajibkan mengganti alas kaki mereka di ruang transit sebelum memasuki ruang ujian.
Rektor Unair, Mohammad Nasih, menjelaskan bahwa alas kaki seringkali luput dari deteksi metal detector, sehingga langkah ini dinilai efektif mencegah kecurangan.
Selain itu, peserta juga diwajibkan mengenakan pakaian berwarna putih untuk mempermudah pengawasan visual. Hal ini memastikan tidak ada alat komunikasi yang disembunyikan.
Pada hari pertama, Unair mencatat 16 peserta tidak hadir dan dinyatakan gugur karena tidak ada ujian susulan, sementara satu peserta pingsan namun berhasil melanjutkan ujian setelah mendapat penanganan.
Ujian di Unair dilaksanakan di delapan lokasi di tiga kampus, dengan dua sesi per hari. Universitas Jember (Unej) juga memperketat pengawasan.
Prosedur pemeriksaan yang ketat diterapkan, termasuk pemeriksaan metal detector, larangan membawa tas dan gawai, serta larangan penggunaan alat tulis pribadi. Semua alat tulis disediakan panitia.
Bahkan peserta laki-laki wajib melepas sabuk dan peserta berjilbab diperiksa oleh pengawas perempuan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecurangan, mengingat semakin canggihnya teknologi yang dapat digunakan untuk berbuat curang.
Unej mencatat 42 peserta tidak hadir pada hari pertama dari total 1.128 peserta. Meskipun demikian, Rektor Unej, Iwan Taruna, menyatakan pelaksanaan UTBK SNBT di Unej berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Baca Juga : Suasana Tegang UTBK SNBT di UM, 14.826 Peserta Berebut Kursi PTN
Teknologi Canggih Diterapkan: Jumper Signal dan Pengawasan Visual
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar memanfaatkan teknologi jumper signal untuk memblokir jaringan dan komunikasi di dalam ruang ujian.
Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, menekankan pentingnya teknologi ini untuk memutus upaya komunikasi peserta dengan dunia luar selama ujian berlangsung.
Unhas juga menerapkan sanksi tegas bagi siapa pun yang mencoba melakukan kecurangan, termasuk oknum internal Unhas dan sekolah yang terlibat dalam manipulasi nilai siswa.
Sanksi yang diberikan bahkan dapat berupa pencabutan kelulusan dan larangan mendaftar ke Unhas selama dua tahun bagi sekolah yang terlibat.
Berbagai perguruan tinggi telah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga integritas UTBK SNBT 2025.
Penggunaan berbagai strategi, mulai dari yang sederhana hingga teknologi canggih, menunjukkan inovasi dan keseriusan dalam mencegah kecurangan dan memastikan ujian berlangsung adil bagi seluruh peserta.
Semoga upaya-upaya ini dapat menciptakan proses seleksi yang transparan dan berintegritas.
Baca Juga : SNBT? Gaskeun Tanpa Stres Ala Dosen Psikolog UB
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Cld/Fz)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News