Malang, Suara Gong. Ada-ada saja tingkah laku warga prindavan atau sebutan untuk negara India. Demi lolos tes seleksi Pegawawai Neger Sipil (PNS), seorang peserta seleksi melakukan tindakan kecurangan dengan memakai bantuan ChatGPT.
Tim Investigasi Khusus atau Special Investigation Team (SIT) India, membongkar skandal ujian seleksi pegawai negeri dengan modus kecerdasan buatan (AI). Dikutip dari Times of India, kejadian tersebut terjadi pada Telangana State Public Service Comission (TSPC).
Lowongan posisi Assistant Executive Engineer (AEE) dan Divisional Accounts Officer (DAO), menjadi tujuan utama para pelamar PNS saat itu. Hingga kemudian SIT menemukan kecurigaan kepada Poola Ramesh yang merupakan salah satu joki ujian.
Poola Ramesh yang telah bekerja di Telangana State Nother Power Distribution Company Limited Peddapal India, berhasil mendapatkan bocoran ujian untuk seleksi masuk PNS di TSPC ini. Ia yang bekerja sebagai Divisional Engineer mengaku menjokikan sebanyak 7 peserta.
“Saya akan menyiapkan Bluetooth earbuds ke mereka (tujuh peserta), lalu mencari jawaban lewat ChatGPT. Setelah itu saya akan membacakan jawaban untuk diisi oleh mereka” Ungkap Ramesh.
Pemanfaatan ChatGPT dipilihnya setelah ia termotivasi dari testimoni di jagad media social mengenai kemampuan ChatGPT. ChatGPT yang dibuat untuk bisa menyelesaikan segala permasalahan yang ada dengan cara mudah dan cepat menjadi pilihan yang menarik saat itu.
“Saya mengetahui soal yang akan diujikan tepat 10 menit sebelum seleksi, jadi saya ada waktu untuk mencari jawaban” tambahnya.
Biaya jasa joki yang dibandrol oleh Ramesh sendiri tidak tanggung-tanggung, per orangnya harus membayar Rp. 100 juta untuk setiap ujian. Dari keterangan kepolisian India juga mengungkap bahwa Ramesh juga membantu peserta lain di hari kedua ujian, dan diduga sudah membantu lebih dari 30 orang lainnya.
Walah gaes! Baru seleksi aja sudah curang, gimana saat sudah jadi pejabat pemerintah ya? (bil/eko)