Mekkah, Suaragong – Sebuah penyakit berbahaya yang menyerang dengan Agresif. Salah satu penyakit mematikan di dunia. KPenyakit ini merupakan penyaklit yang menyerang pernapasan atau biasa dikenal dengan Pneumonia. Penyakit dikatakan berbahaya khususnya terhadap parra jemaah haji. Pasalnya dilaporkan oleh Pihak Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Bahwa Pneumonia menjadi penyakit paling banyak dirawat di KKHI.
Faktor dan Penyebab Pneumonia
Kasus Pneumonia tersebut dijelaskan oleh dokter spesialis paru dan pernapasan di KKHI Makkah dr. Ali Asdar Sp.P. Bahwa terdapat faktor yang mendasari Penyakit tersebut. Mulai dari berbagai macam mikroorganisme, seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Berdasarkan penelitian di berbagai negara, bakteri gram positif merupakan penyebab utama pneumonia komunitas.
Pada Pers Rilis Kementerian Kesehatan mengatakan. Kebanyakan penyebab dari Pneumonia ini adalah kuman gram negatif seperti Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Acinetobacter baumannii, dan Pseudomonas aeruginosa. Hal ini ddilihat dari data yang didapat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada beberapa rumah sakit besar di Indonesia pada 2020-2021.
“Hal ini menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir terjadi perubahan pola kuman pada pneumonia komunitas di Indonesia bahkan mungkin di negara-negara lain sehingga perlu penelitian lebih lanjut,” ungkap dr. Asdar.
Faktor Lain
Ditambah Pula faktor lain yang menyebabkan penyakit ini menembus sistem kekebalan tubuh seperti Usia, Pola dan gaya hidup, kebiasaan merokok, paparan lingkungan yang tidak sehat, malnutrisi, gangguan fungsi tubuh, kebersihan mulut yang buruk dan lain sebagainya.
disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Penyakit Pneumonia ini bisa mengakibatkan sebuah gejala lain. Dijelaskan oleh dr. Asdar, komorbiditas yang dikaitkan dengan pneumonia komunitas antara lain penyakit respirasi kronik (seperti PPOK atau asma), penyakit kardiovaskular, gagal jantung kongestif, diabetes melitus, penyakit ginjal atau hati kronik, dan penyakit serebrovaskuler seperti stroke.
Pengobatan dengan Antibiotik
Dalam Pengobatannya, Dr.Ashar mengatakaan utnuk pasien akan diberikan antibiotik dan di monitoring selama 48-72 Jam. Bila mana haal tersebut tak kunjung ada perbaikan, Diagnosis, faktor-faktor pasien, obat-obat yang telah diberikan, dan bakteri penyebabnya harus ditinjau kembali. Kegagalaan dari pengobatan antibiotik juga dikarenakan beberapa faktor antaranya beratnya penyakit, keganasan, pneumonia aspirasi, dan penyakit saraf.
“Pneumonia dapat menimbulkan komplikasi yang memerlukan tata laksana tambahan untuk menurunkan kesakitan dan kematian, karena jika pneumonia terus berlanjut akan mengalami perburukan seperti efusi pleura, empiema toraks, abses paru, sepsis, syok sepsis, gagal nafas dan acute respiratory distress syndrome (ARDS) serta kematian,” kata dr. Asdar.
Dijelaskan lebih lanjut jika berbagai fasilitas dan tenaga ahli sudah disediakan di KKHI serta dengan kualitas yang memadai. Sehingga para jemaah nanti bisa mendapatkan perawatan klinis.
Dihimbaukan kepada para jemaah haji untuk memakai masker sebagai bentuk peencegahan. terutama bagi yang sakit. Dan mulai untuk berhenti merokok menjalankan ibadah haji. Jangan Lupa mengistirahatkan tubuh setelah beribadah bersama dengan meemenhi cairan dan asupan nutrisi tubuh agar dapat meningkaatkan imunitas tubuh. (Aye/Sg)