Malang, Suara Gong. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berikan arahan terkait strategi penaganan Kemiskinan Di Kota Malang. Bersama Dinsos P3AP2KB dan jajaran pejabat di level Kelurahan dalam pelaksanaan musyawarah untuk megantaskam Kemiskinan di Kota Malang, pada hari, Selasa (24/10/2023).
Wahyu Hidayat, menyampaikan bahwa pada bulan November 2023 akan dirilis bahwa saat ini penurunan kemiskinan di kota malang dari 4,37 menjadi 4,26. Kemiskinan di kota Malang menduduki posisi nomor 2 di Jawa Timur setelah Kota Batu.
Baca Juga : Gaes !!! Hujan Mulai Turun, Waspada Longsor
Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan kemiskinan di Kota Malang adalah peningkatan ekonomi kereatif. Dengan membekali ketrampilan serta pendampingan bagi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan dan menangani kemiskinan di Kota Malang.
Selain itu, Wahyu mengaku bahwa data yang akurat menjadi langkah pemerintah dalam pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Saat ini Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai data induk dan data dasar yang digunakan pemerintah dalam melakukan intervensi permasalahan sosial utamanya penanganan kemiskinan.
“Untuk meningkatkan intervensi, perlu ada perbaikan aspek tata kelola pengentasan kemiskinan. Salah satunya menyusun database kesejahteraan sosial yang berbasis by name, by address, by nik dan by need. Sehingga semua upaya penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkot Malang lebih tepat sasaran,” papar Wahyu.
Disamping itu, Kepala Dinsos P3AP2KB, Donny Sandito megatakan bahwa data kemiskinan yang diakui oleh pemerintah adalah DTKS. Data DTKS itu terkait dengan seluruh jaring pengaman sosial yang ada di Pemkot, Misalnya KIP, kartu kesehatan dsb.
“Jadi, DTKS itu bukan merupakan data untuk penerima bansos saja. Tapi seluruh penerima bansos itu harus tercatat dalam DTKS, karena itu adalah data terpadu,”ujar Donny. (fat/man)