Malang, Suara Gong. Sebuah prestasi embanggakan yang pernah diraih oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Tawangagung Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang yaitu sebagai juara 1 tingkat Nasional agribisnis kelompok ternak kambing tahun 2012 lalu.
Untuk mengembalikan Prestasi emas tersebut,Pemdes Tawangagung akan membuat inovasi baru untuk pengembangan ternak kambing. “Untuk mengembalikan kejayaan ternak kambing di tahun 2012 lalu, kami akan membuat inovasi. Selain kandang juga akan mencari bibit-bibit unggul kambing yang berkualitas”,terang Riptanto beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Gaes !!! Santri Itu Bagian Pilar Kekuatan dan Kemajuan Indonesia
Kata Riptanto, di tahun 2012 lalu,populasi kambing di Desa Tawangagung terbilang maksimal. Betapa tidak,untuk Kepala Keluarga (KK) ada yang berternak hingga 20 ekor kambing. “Desa Tawangagung juga pernah juara 1 agribisnis kelompok ternak kambing tingkat Nasional”,ucap Riptanto mengenang.
Lanjut Riptanto kala itu masih menjabat sebagai Kepala Dusun Tawangagung sekaligus ketua kelompok tani subur makmur.Penilaian itu dimulai dari hulu sampai hilir, mulai dari anak kambing bahkan hingga pemanfaatan kotoran kambingpun bisa dijadikan uang Itulah yang menjadi penilaian.”Saya bersama tim pernah diundang oleh Presiden Sisilo Bambang Yudhoyono waktu itu. Selain dapat piala Penghargaan dari Presiden juga dana untuk pembinaan”, imbuh Riptanto mengenang.
Selanjutnya Riptanto berharap, agar warga Desa Tawangagung punya rasa cinta terhadap kambing dengan mempertahankan induk berkualitas. Karena dengan mempertahankan induk bermutu itu, selain populasi kambing di Desa Tawangagung ini terus bertambah dengan menebarkan bibit-bibit kambing yang diharapkan.
Seperti diberitakan sebelumnya,warga Desa Tawangagung selain sebagai petani salak dan kopi hampir semuanya memiliki kambing walaupun beternak hanya sebagai pekerjaan sampingan. Pemilihan kambing sebagai hewan ternak karena hewan ini dianggap bisa menguntungkan sang peternak. Dihari-hari besar Islam, seperti ketika Hari Raya Idul Adha, dapat diperjual-belikan dengan harga yang relatif cukup tinggi dibanding hari-hari biasa.
Proses ternak kambing tidak begitu sulit. Dalam menjalankan ternak kambing perlu adanya kesabaran dan strategi yang benar mengenai cara beternak agar dapat menghasilkan kambing dengan kualitas yang baik. Untuk pakan, selama ada lahan yang dapat diambil rumputnya, maka pakan kambing dapat terpenuhi.
Bisa pula kambing dibawa ke tanah lapang yang subur rerumputannya atau peternak memiliki lahan khusus yang ditanami tanaman untuk pakan. Masa panen kambing dikatakan cepat. Hanya dalam kurun waktu setahun, seekor kambing betina dapat melahirkan 2-4 ekor anak kambing.
Selain keuntungan, ternak kambing juga berpotensi rugi. Namun potensi rugi itu lebih kecil dibandingkan potensi untung karena bahkan kotoran kambing dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam mengolah lahan petani kopi dan salak. Dengan pemanfaatan limbah tersebut maka dapat memberikan kentungan bagi warga Desa Tawangaggung yang pada dasarnya berprofesi sebagai petani. Pada saat kotoran kambing melimpah, warga bahkan dapat menjualnya per karung sehingga limbah ternaknya pun dapat menambah penghasilan. (sur/man).