Situbondo, Suara Gong. Bupati Situbondo, Karna Suswandi menghadiri acara Petik Kopi yang berlangsung di Lereng Gunung Argopuro, Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (04/06/2023).
Bupati Situbondo yang akrab disapa Bung Karna ini dalam kesempatan tersebut mengajak kepada para petani kopi yang tergabung dalam Paguyuban Petani Kopi Argopuro Sumber Makmur untuk mengurangi ketergantungan pupuk urea. Sebab, penggunaan pupuk urea dengan intensitas yang rutin bisa mempengaruhi kualitas kopi, sehingga berdampak terhadap nilai jual kopi itu sendiri.
“ Kalau ini menggunakan urea maka kualitas dan harganya kurang bagus. Karena pupuk urea itu hanya menghijaukan daun. Gunakan pupuk organik saja dan NPK. Insya Allah buahnya semakin lebat dengan kualitas yang unggul, ”ujar Bupati Situbondo.
Untuk itu, Bung Karna memerintahkan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Situbondo agar segera memberikan pelatihan pembuatan pupuk bokashi melalui PPL yang ada di Kecamatan Sumbermalang.
“ Bahannya mudah dicari, kotoran sapi banyak di rumah-rumah. Insya Allah akan segera kita realisasikan, ”tegasnya. Lebih lanjut, pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa ini juga meminta kepada para petani kopi di Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo untuk fokus menanam satu jenis kopi saja. Dengan begitu hasil yang diperoleh akan menjadi maksimal.
“Saya lihat tadi kopi yang ditanam ada jenis arabika dan robusta, sehingga itu kurang bagus. Fokus saja kepada salah satu jenis kopi, kalau arabika ya arabika semua, kalau robusta ya,, robusta semua. Pohon kopi itu juga jangan terlalu tinggi. Sebab buahnya tidak akan maksimal, ranting-ranting yang tidak produktif itu juga harus dipotong, ”tegasnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Kopi Argopuro Sumber Makmur, Joko Santoso pada kesempatan tersebut menyampaikan, dalam satu hektare lahan kopi mampu menghasilkan 20 hingga 25 ton kopi basah.
“Rendemen kopi kita ini sudah tidak kalah dengan daerah lain. Dengan daerah Kayumas ini sudah tidak kalah, ”ucapnya. Dikonfirmasi terpisah, Founder Argopuro Walida, Ahmad Muhlisin menerangkan, di Kecamatan Sumbermalang ada sekitar 460 petani kopi yang tergabung dalam Paguyuban Petani Kopi Argopuro Sumber Makmur.
“Rata-rata kepemilikan lahan per-orang itu satu hingga satu setengah hektare, ” bebernya. Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Situbondo ini mengungkapkan, harga kopi arabika di Kecamatan Sumbermalang, Situbondo mencapai Rp 15 ribu per-kilogram kopi basah. “ Kalau untuk robusta itu Rp 8 ribu per-kilogram kopi basah. Alhamdulillah itu sudah naik semua, ”tutupnya. (fin/mam)