Batu, Suara Gong
“Karena dulu sudah termasuk dalam bidangnya, jadi harusnya Disnaker harus bisa berperan untuk tahun ini,” katanya kemarin.Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Batu tersebut mebeberkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di Kota Batu tidak terdapat lulusan kampus yang menyumbang angka pengangguran.
Sedangkan lulusan SD yang menyumbang persentase pengangguran terbanyak, dengan 12,51 persen, disusul lulusan SMA dengan 7,23 persen, dan lulusan SMK dengan 5,5 persen.Oleh sebab itu, selain memberikan program yang bersifat winwin solution, Nurochman juga meminta Disnaker untuk melakukan upaya sosialisasi dengan pendekatan preventif. Pendekatan tersebut dinilai juga cukup efektif dengan diberikan pemaparan kerugian yang akan didapatkan apabila tidak sekolah hingga 12 tahun.
Sementara itu, Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disbaker Kota Batu Retno Probowati memastikan bila pihaknya terus berupaya mengurangi angka pengangguran, salah satunya dilakukan dengan menggandeng para HRD perusahaan yang ada di Kota Batu. ”Dari sana, kami selalu men-share info loker (lowongan kerja) di Instagram Disnaker Kota Batu,” paparnya.Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengadakan pelatihan.
Khususnya untuk keahlian tata rias kecantikan dan barista. Pelatihan itu bisa diikuti lulusan dari berbagai jenjang dan akan terlaksana pada triwulan pertama di tahun ini.Tak sampai disitu saja, Retno menambahkan pihaknya juga akan mengadakan job fair mengingat event tersebut sudah tidak diadakan selama dua tahun terakhir. ”Dua tahun lalu sudah tidak ada, semoga di tahun ini bisa segera terlaksana. Kami berharap angka pengangguran di tahun ini bisa lebih sedikit ketimbang 2022 lalu,” tandasnya.(rul/man)