SUARAGONG.COM – Harga bitcoin dan mata uang kripto lainnya mengalami lonjakan signifikan pada Senin, 21 Oktober 2024. Salah satu pendorong utama kenaikan ini adalah kekhawatiran tentang pengeluaran pemerintah Amerika Serikat (AS) yang tidak terkendali. Serta pernyataan mengejutkan dari mantan Presiden AS Donald Trump mengenai kripto. Mengutip Forbes, harga bitcoin hampir mencapai angka USD 70.000 per bitcoin. Mendekati rekor tertingginya di USD 73.000 yang tercatat awal tahun ini. Berdasarkan data Coinmarketcap, harga bitcoin berada di kisaran USD 68.241,52 (sekitar Rp 1,05 miliar), mencatatkan kenaikan sebesar 5,38 persen dalam sepekan terakhir.
Kenaikan Harga Mata Uang Kripto Karena Elon Musk?
Pergerakan ini didorong oleh pernyataan CEO Tesla dan miliarder Elon Musk. Dalam sebuah kampanye Donald Trump di Pittsburgh, Musk menyatakan bahwa kripto adalah alat yang menarik dan mungkin berharga dalam menghadapi kontrol terpusat. “Kripto pada hakikatnya membantu kebebasan individu,” ungkapnya. Meskipun demikian, Musk menekankan bahwa dirinya tidak secara aktif terlibat dalam kripto dan menghindari pertanyaan lebih lanjut mengenai penggunaan teknologi blockchain dalam pemilihan umum untuk mengurangi kecurangan.
Selama pandemi COVID-19, Musk dikenal sebagai salah satu tokoh yang mempengaruhi harga bitcoin dan kripto lainnya melalui unggahannya di media sosial. Namun, akhir-akhir ini ia lebih fokus pada kritik terhadap pengeluaran pemerintah AS, memperingatkan bahwa negara tersebut sedang menuju ambang kebangkrutan. Di tengah isu ini, Musk juga telah menyetujui untuk memimpin Department of Government Efficiency yang diusulkan oleh Donald Trump.
Melonjaknya dogecoin (DOGE)
Selain bitcoin, dogecoin (DOGE) juga mencatat lonjakan hingga 25 persen pekan lalu. Setelah Musk menyebutkan potensi dogecoin dalam konteks pemerintahan AS. Miliarder Mark Cuban bahkan bercanda bahwa Musk bisa saja menempatkan dogecoin di Departemen Keuangan AS jika Trump kembali menjabat sebagai Presiden.
Pekan lalu, Musk kembali menghebohkan pasar dengan langkah Tesla yang tiba-tiba memindahkan bitcoin yang tersimpan dalam neracanya. Menurut Arkham Research, Tesla yang memiliki sekitar 11.500 bitcoin, atau senilai hampir USD 800 juta, memindahkan aset ini ke alamat baru. Ini merupakan pertama kalinya perusahaan tersebut memindahkan bitcoin selama dua tahun terakhir. Analis berpendapat bahwa langkah ini bisa berarti persiapan untuk penjualan atau hanya memindahkan bitcoin ke dompet penyimpanan yang lebih aman.
Pada awal 2022, Tesla menjual sebagian besar dari bitcoin senilai USD 1,5 miliar untuk mengamankan laba kuartalan. Dengan laporan kinerja kuartal III 2024 Tesla yang akan diumumkan pada 23 Oktober 2024. Langkah-langkah terbaru ini menimbulkan spekulasi lebih lanjut di kalangan investor dan pengamat pasar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi berada di tangan pembaca. Pastikan untuk mempelajari dan menganalisis sebelum mengambil keputusan terkait pembelian atau penjualan kripto. (Aye/Sg).