Malang, Suara Gong. Cincau sendiri makanan jenis agar-agar paling digemari, apalagi ketika memasuki bulan ramadhan. Di Malang, sendiri, masyarakat menamainya Cao. Biasanya dipakai untuk campuran isi pada minuman seperti es campur, es teler dan masih banyak lagi.
Di Kebalen terdapat pabrik langsung pembuatan Cao yang bertempat di Jalan Laksamana Martadinata Gang 6B No 38 Kota Malang. Warga sekitar akrab menamai pembuat cincau ini dengan nama Mak Cao. Mak Cao, sendiri adalah salah satu produsen cao legendaris di Kota Malang. Mak Cao, sudah memproduksi sejak tahun 1961. Yang berarti, sudah sekitar 60 tahun berdiri.
Kini pengelola industri rumah tangga pembuatan Cao sendiri dipegang oleh generasi ketiga yaitu Hariyati (34) bersama ibunya, Suriyati (58). Resep tersebut didapat langsung dari China, dimana nenek buyutnya dulu menikah dengan warga Tionghoa, asli yang tinggal di Kebalen. “Sejak dulu orang-orang manggilnya Mak Cao, dan populer dengan nama itu sampai sekarang saya cucunya juga ikut dipanggil Cao,” ucapnya.
Mak Cao, merupakan pemasok utama bahan baku cao dari seluruh pedagang yang tersebar di pasar-pasar tradisional Malang Raya. Mulai dari Pasar Kepanjen, Pasar Gadang, Pasar Blimbing, hingga Kota Batu. Untuk produksi harian di sana bisa mencapai 50 (jurigen). Beratnya sekitar 20 kilogram per jurigen. Untuk ramadhan sendiri permintannya meningkat 10 kali lipat dari biasanya. Meski begitu, asap dapur harus tetap ngebul. Mak Cao, saat ini dibantu dengan 6 orang karyawan yang kebanyakan warga sekitar.
Dalam proses pembuatan cao, cukup unik karena dibuat dengan cara tradisional. Satu tong besar digunakan untuk merebus 50 kilogram daun cao sampai lunak. Dalam proses pembakarannya ini juga masih memakai cara lama menggunakan kayu bakar.
Untuk melunakkan daun cao, memakan waktu sekitar 3-4 jam. Kemudian air rebusan daun ini disaring untuk diambil sarinya dan dipindah ke tong berikutnya. Kemudian percampuran bahan-bahan lain membuat cao dan lanjut ke proses pengadukan.
“Proses pengadukan dan bahan-bahan baku cao tahap dua ini direbus sekitar satu setengah jam. Baru dipindah ke tempat kecil. Setelah dipindah, didinginkan sampai cao mengeras selama 4-5 jam baru jadi,” ucapnya.(riz/eko)