Batu, suara gong
Pasca pandemi covid 19 berdampak terhadap pengusaha villa di wilayah Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, pasalnya mengalami penurunan omzet sejak pandemi Covid-19 pada 2019 silam.
Dampak tersebut mereka mengaku sampai terseok-seok untuk menutup biaya operasional villa. Terlebih saat ini banyak hotel yang menurunkan harga sehingga membuat banyak pelanggan lebih memilih hotel.
Ketua Paguyuban Villa Supo Songgoriti Indra Tri Ariyono mengatakan bahwa selain pembatasan kegiatan masyarakat ketika pandemi kemarin, faktor lain yang mempengaruhi penurunan omset pengusaha villa yaitu persaingan harga dengan hotel.
“Penurunan ini sudah terjadi sejak pandemi sampai sekarang. Banyak hotel membuat promo dan menurunkan harga sehingga kita terimbas karena pasar lebih memilih ke hotel saat harganya murah,” katanya, kemarin lusa.
Indra mencontohkan saat harga sewa villa di Songgoriti paling mahal sekitar Rp 150 ribu dan kemudian hotel menurunkan harga Rp 200 – 250 ribu. Tentu, banyak yang memilih hotel. Karena sarana dan prasarana yang dimiliki hotel lebih menarik dibandingkan dengan villa.
“Sekarang villa atau homestay di Songgoriti itu mematok harga paling mahal Rp 150 ribu. Ketika hotel mematok harga Rp 200-250 ribu, karena fasilitasnya lebih, pasti banyak pilih hotel,” terang Indra.
Invasi dari vendor atau pihak ketiga yang bekerjasama dengan hotel dan homestay juga menjadi penyebab lain minat masyarakat maupun wisatawan terhadap villa songgoriti Kota Batu berkurang.
“Dengan persaingan harga kemudian ditambah lagi vendor-vendor masuk, mereka menjatuhkan harga sampai Rp 70 ribu itu kan repot. Udah jatuh tertimpa tangga dengan adanya vendor atah pihak ke-3 itu,” imbuhnya.
Akibat sepinya pengunjung, pengusaha villa terseok-seok untuk menutupi biaya operasional mereka. Sebagai informasi, setidaknya ada hampir 300 usaha villa yang ada di Songgoriti, Kota Batu. ( mf/man)