Jakarta, Suara Gong
Harga beras di pasaran masih sulit untuk diturunkan, dikarenakan belum memasuki panen raya. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal, dilansir dari detik.com (5/2/2023).
Ia mengatakan bahwa panen besar-besaran mungkin akan dimulai pada Maret. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mengendalikan harga beras tersebut dengan menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor hingga operasi pasar untuk menambah pasokan meskipun hasilnya belum maksimal.
Khudori, selaku Pengamat Pertanian berpendapat bahwa operasi pasar akan berjalan dengan efektif apabila waktunya tepat serta jumlahnya tidak terbatas. Setidaknya, hal tersebut dapat menahan harga agar tidak terlalu naik.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus berupaya memastikan distribusi beras lancar di pasaran dan harganya kembali normal, salah satunya dengan terus memasifkan operasi pasar beras murah.
Pada hari kedua operasi pasar beras murah, Minggu (5/2/2023) pagi, Gubernur Khofifah kembali memantau langsung pelaksanaan operasi pasar di Pasar Larangan Sidoarjo. Sebanyak 20 ton beras digelontorkan untuk disalurkan ke pedagang serta masyarakat.
Antusiasme masyarakat dan pedagang pun terlihat sejak pukul 07.30, setibanya beras pasokan dari BULOG. Berkolaborasi dengan Pemkab Sidoarjo, BULOG dan PT. Jatim Graha Utama, operasi pasar beras murah ini merupakan rangkaian dari operasi pasar yang akan terus digelar di seluruh Kab/Kota di Jatim sampai harga beras terpantau kembali stabil.
“Jadi mulai kemarin, saya minta Pemprov, Pemkab dan Pemkot semuaya ikut melakukan intervensi bagi perluasan distribusi beras yang untuk medium di kisaran Rp 45.000 – 46.000 /5kg,” ungkap Gubernur Khofifah seusai meninjau jalannya operasi pasar beras murah.
Jika pada operasi pasar beras murah di Surabaya pada Sabtu kemarin, beras medium dijual dengan harga Rp 9.200/kg atau Rp 46.000/5kg, maka berbeda dengan operasi pasar kali ini, beras medium dijual murah dengan harga Rp. 9.000/kg atau Rp. 45.000/5kg.
Harga tersebut juga tercatat lebih rendah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yaitu Rp 9.450/kg. “Kalau disini tadi saya lihat untuk beras medium dijual di harga Rp 9.000/kg nya. Ini artinya masih dibawah HET yaitu Rp 9.450/kg,” kata Khofifah.
Merespon antusiasme tersebut, Gubernur Khofifah juga kembali meminta kerjasama dari seluruh _stakeholder_ terkait juga para distributor, agar ikut membantu proses percepatan distribusi beras kepada konsumen, dengan harga maksimal sesuai HET yaitu Rp 9.450/kg. (yun/man)