Probolinggo, Suara Gong. Bau tidak enak menyengat hidung tatkala Erny Widayati memasuki outlet UMKM Mamin Admonadi, di jalan Imam Bonjol Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, yang menyajikan lumpia rebung spesial sebagai makanan kuno agar bisa kembali dikenal.
Di dalam outlet itu, tampak tengah sibuk merajang tumpukan rebung. Sembari menyeka peluh dengan ramah menyapa. “Saya sambi merajang rebung ya mas. Ini lagi banyak pesanan soalnya,” ujar Erni Widayati, Selasa (30/05/2023).
Erni Widayati mengatakan, sesuai namanya lumpia ini membutuhkan rebung sebagai isiannya. Jadi, selain ayam dan sayur, ada rebung yang menjadi ciri khasnya. Lumpia rebung memang masih terdengar asing. Sebab, makanan ini tergolong makanan tradisional.
“Zaman sekarang, sudah sedikit masyarakat yang memakan rebung atau mencampur rebung dengan bahan lainnya,”tandasnya. Ia membeberkan resepnya dalam mengolah lumpia rebung. Per hari, bisa membuat 100 lumpia sampai ludes. Pelanggannya menyebut lumpia ini cocok dimakan sebelum makan nasi. Tak jarang menerima pesanan lumpia rebung bisa mencapai 30 sampai 50 biji.
“Saya biasa membeli rebung di pasar-pasar Kota Probolinnggo. Jika tidak menemukannya di pasar, akan mencari langsung ke desa-desa. Biasanya, menemukan rebung di sekitar Kelurahan Pohsangit Kidul,”ucap Erni Widayati.
Ada siasat khusus memasak rebung, lanjut Erni Widayati, agar supaya tidak bau anyir menyiasatinya dengan merebus irisan rebung berkali-kali. Nanti, rebung yang sudah melembek itu akan diperas. Sampai airnya tidak terkandung pada daging rebung.
Untuk membuat 60 lumpia saja, membutuhkan satu kilo rebung. Nah, jika memakai satu kilo rebung harus mencapurnya dengan setengah kilo daging ayam dan kecambah. “Tentunya, ada bumbu rahasia milik dapurnya yang juga ia campur. Rasa rebung itu seperti rasa labu siyam yang direbus,”tuturnya.
Selain itu, seluruh bahan itu digongso. Memasaknya sampai mengeluarkan aroma sedap. Baru, isian lumpia rebung bisa diangkat. Lantas membutuhkan kulit lumpia sebagai pembungkusnya. Lumpia rebung mentah siap digoreng.
“Sudah hampir satu tahun menjual lumpia rebung. Ide awalnya, hanya ingin memperkenalkan rebung yang menjadi makanan kuno, supaya dikenal kembali. Gimana caranya, biar rebung ini kembali disukai, terutama sama anak muda,” kata Erni Widayati.
Owner UMKM yang sudah eksis 10 tahun lebih itu, sebelumnya sudah mengolah banyak makanan. Ada risol mayo, tahu walik, nugget, dan makanan kering seperti rengginang dan juga choco cips yang saat ini sedang banyak diminati.
Dengan menjual lumpia rebung, peminat UMKM-nya semakin bertambah. Bahkan, sepekan terakhir ini sudah tiga kali pembeli mendatangi outlet miliknya. Itu hanya demi bisa menikmati lumpia rebung. “Rasa lumpia di UMKM Mamin Admonadi tidak seperti lumpia rebung yang pernah dicoba. Harganya terjangkau,” pungkas Erny Widayati. (hud/man).