Malang, Suaragong – Tahu gak sih, selain love language, ternyata ada juga yang namanya stress language, lho gaes. Ini tuh cara kita nunjukin reaksi saat lagi stres atau punya masalah. Tanpa kita sadari, kita sering melakukan hal-hal tertentu sebagai pelampiasan. Nah, meskipun kadang gak merugikan orang lain, stres tetap bukan hal yang baik. Makanya, penting buat kita menghindari konflik dan alihin stres ke kegiatan yang lebih menyenangkan, misalnya hobi.
Selain itu, tetap produktif bisa membantu kita biar gak overthinking. Setiap orang punya stress language yang beda-beda dan masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Yuk, kita kenali beberapa tipe stress language berikut ini.
Flight atau Menghindar dari Masalah
Orang dengan tipe flight biasanya akan menghindari konflik dengan cara mengubah topik pembicaraan. Misalnya, kalau obrolan udah mulai beda pendapat, mereka bakal cepet-cepet ganti topik. Ini karena mereka cemas kalau beda pendapat bakal berujung konflik. Positifnya, mereka bisa menghindari masalah dengan sibuk sama hobi atau pekerjaan lain.
Fight atau Menghadapi Masalah
Tipe fight ini gak segan-segan buat ribut secara fisik atau verbal. Mereka mudah banget buat marah, teriak, dan defensif. Orang dengan stress language ini cenderung nyalahin orang lain dan membela diri habis-habisan sampai orang lain nyerah dan ngaku salah.
Freeze atau Menghilang
Tipe freeze biasanya kabur dari masalah dan sulit dihubungi. Mereka cenderung mengisolasi diri dan sulit buat ambil keputusan saat ada konflik. Negatifnya, mereka sering menunda masalah dan melakukan silent treatment.
Fawn atau Mengakui Kesalahan
Orang dengan tipe fawn suka mengakui kesalahan dan minta maaf berlebihan karena takut menghadapi stres sendirian. Mereka gak mau membela diri atau beropini sesuai pendapat sendiri. Biasanya, mereka ini people pleaser yang selalu membiarkan orang lain mengontrol diri mereka.
Nah, itu dia beberapa tipe stress language yang belum banyak diketahui. Penting buat kita mengenali kekurangan dan kelebihan diri saat menghadapi konflik. Analisa stress language kamu dan perhatikan bagaimana kamu menyalurkan stres. Semoga bermanfaat ya! Tetap positif! (rfr)
Comments 3