SUARAGONG.COM – Jadi, mari kita bicarakan tentang emophilia. Mungkin banyak dari kalian yang belum pernah mendengar istilah ini, dan itu nggak aneh. Ketika saya pertama kali mendengarnya, saya juga merasa bingung. Emophilia itu ternyata adalah istilah untuk menggambarkan ketertarikan atau cinta yang mendalam terhadap emosi—baik milik sendiri maupun orang lain. Coba bayangkan, ada orang yang benar-benar menikmati momen emosional, baik itu bahagia, sedih, atau bahkan marah. Keren, kan?
Apa Itu Emophilia?
Ketika saya mulai menyelidiki lebih lanjut tentang emophilia, saya mendapati bahwa ini bukan sekadar tentang merasakan emosi, tetapi juga memahami dan menghargai kompleksitas perasaan itu. Misalnya, saya ingat suatu ketika di sebuah konser musik. Saat penyanyi favorit saya mulai menyanyikan lagu yang penuh emosi, saya melihat banyak orang terharu hingga menangis. Bukan hanya karena liriknya, tetapi juga karena mereka bisa merasakan dan menghayati setiap nada. Ini adalah contoh nyata dari emophilia—ketika seseorang merasakan kedalaman emosi yang diekspresikan melalui musik.
Ada satu kejadian lucu yang membuat saya merenung tentang emophilia. Saya ingat, waktu itu saya nonton film yang sangat emosional, dan saya sampai meneteskan air mata. Teman saya, yang duduk di sebelah saya, malah tertawa dan bilang, “Kamu terlalu terbawa suasana!” Di situlah saya mulai berpikir, “Apakah ada yang salah dengan merasakan emosi ini?” Ternyata, saya tidak sendirian. Banyak orang yang merasakan hal yang sama dan menganggapnya sebagai bagian dari kepribadian mereka.
Baca juga : “Self Love” Cintai Dirimu Lalu Orang Lain
Dalam perjalanan pemahaman saya tentang emophilia, saya belajar bahwa orang dengan kecenderungan ini sering kali lebih peka terhadap perasaan orang lain. Mereka mampu merasakan empati yang lebih dalam dan bahkan bisa menghubungkan diri dengan orang lain melalui emosi. Itu sebabnya banyak dari mereka yang terjun ke dunia seni, seperti penulis, pelukis, atau musisi. Mereka bisa mengekspresikan emosi dengan cara yang unik dan membuat orang lain merasa terhubung.
Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah pentingnya memahami dan menghargai emosi, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kadang-kadang, dalam kehidupan sehari-hari, kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita sulit untuk merasakan dan mengungkapkan emosi. Kita sering kali berusaha untuk terlihat kuat dan tidak menunjukkan kelemahan. Padahal, merasakan emosi adalah hal yang manusiawi dan seharusnya dirayakan.
Satu tips yang saya temukan berguna adalah memberi waktu untuk diri sendiri untuk merasakan emosi yang muncul. Misalnya, jika kamu merasa sedih, izinkan dirimu untuk merasakannya—mungkin dengan mendengarkan lagu-lagu sedih, menulis di jurnal, atau bahkan berbicara dengan teman tentang perasaanmu. Jangan ragu untuk mengeksplorasi dan memahami perasaanmu, karena itu adalah bagian dari proses mengenali siapa diri kita sebenarnya.
Emophilia juga mendorong kita untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi tentang emosi. Daripada menahan perasaan, cobalah untuk berbagi dengan orang-orang terdekat. Saya tahu, kadang-kadang, ini bisa terasa menakutkan. Namun, ketika kita mulai berbagi, kita bisa menemukan dukungan dan pengertian dari orang lain. Ini adalah cara untuk menciptakan hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
Baca juga : Cara Membangun Hubungan yang Sehat dengan Diri Sendiri
Meskipun tidak semua orang akan mengidentifikasi diri mereka sebagai emophiliac, penting untuk menghargai dan memahami kompleksitas emosi kita. Kita semua memiliki perasaan, dan itu adalah bagian dari pengalaman manusia. Mungkin ada saat-saat ketika kita merasa sangat terhubung dengan orang lain, dan saat-saat lainnya ketika kita merasa sendirian. Semuanya adalah bagian dari perjalanan.
Jadi, lain kali ketika kamu merasa terharu atau terhubung dengan perasaan seseorang, ingatlah bahwa itu adalah bagian dari kecenderungan emosional yang alami. Tidak ada yang salah dengan menjadi sensitif atau merasakan kedalaman emosi—itu adalah tanda bahwa kita benar-benar hidup dan peduli. Dengan memahami emophilia, kita bisa lebih menerima diri sendiri dan orang lain, serta merayakan pengalaman emosional yang membentuk siapa kita. (acs)