Malang, Suara Gong. Berita empat bocah korban pesawat jatuh bisa bertahan hidup selama lebih dari sebulan, kembali ramai pada Kamis (01/06/2023) lalu. Keempat bocah asal Kolombia, itu ditemukan Tim SAR gabungan dalam keadaan hidup di Kota Solano, Hutan Amazon Kolombia.
Mereka secara kebetulan merupakan anggota Suku Huitoto, penduduk asli di Kolombia dan Peru. Mereka masih berusia 13 tahun, 9 tahun, 4 tahun, dan bayi 11 bulan. Yang mengharukan, keempat bocah ini mampu bertahan hidup walau kecelakaan tersebut merenggut nyawa pilot, ibu mereka, dan penumpang dewasa lainnya.
Sebelumnya, tim penyelamat yang didukung anjing pencari, menemukan buah-buahan yang dibuang, yang dimakan anak-anak itu untuk bertahan hidup. Luis Acosta, dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), dikutip dari AFP, menyebut mereka memakan biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran, dan tanaman yang mereka anggap dapat dimakan dari masa kecil mereka di wilayah Amazon.
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, mengatakan, keempat anak itu adalah contoh bertahan hidup dan kisah mereka akan dikenang dalam sejarah, dikutip dari NPR.
Senada, juru bicara militer Kolombia, Pedro Arnulfo Sánchez Suárez, mengatakan, keempatnya bisa bertahan karena mengkonsumsi tepung singkong kasar (farina). Tepung ini biasanya digunakan oleh suku asli di wilayah tersebut. “Beberapa hari setelah kecelakaan itu, mereka memakan farina yang mereka bawa ke sana, tetapi mereka (akhirnya) kehabisan makanan dan memutuskan untuk mencari tempat di mana mereka bisa bertahan hidup,” kata Suárez dikutip dari CNN, Minggu (11/6/2023).
Menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia (OPIAC), pengetahuan soal yang boleh dan tak boleh dimakan di hutan, didapat dari pribumi yang diajarkan kepada mereka.
“Kelangsungan hidup anak-anak merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan ibu,” kata OPIAC, dalam rilisnya, dikutip dari AFP.
Kini, keempat anak tersebut berada dalam perawatan medis. Narcizo Mucutuy, kakek dari keempat bocah itu, mengatakan dia senang dengan berita penyelamatan cucunya.
“Sebagai kakek dari cucu saya yang hilang di hutan Yari, saat ini saya sangat senang,” ujarnya kepada wartawan. “Anak-anak semak”, demikian kakek mereka memanggil empat bocah itu. Mereka selamat usai memakan tepung yucca yang ada di atas pesawat yang hancur, dan memungut parsel bantuan yang dijatuhkan oleh helikopter pencari. (ind/eko)