Malang, Suara Gong
Generasi milenial dan Z memiliki peranstrategis dalam membangun masa depan bangsa yang lebih cerah. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Jatim Irjen Pol. Dr. Toni Harmanto, M.H. dalam pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 12 September. Dihadapan lebih dari 6.000 mahasiswa baru, ia menjelaskan potensi dan tantangan yang kemungkinan akan dihadapi anak-anak muda.
“Kalian semua pasti memiliki potensi yang luar biasa. Kesuksesan memang tidak bisa diraih dengan mudah, pasti ada jalan terjal. Maka pesan saya, jangan pernah menyerah sekalipun terjatuh berkali-kali. Apalagi saat ini saudara berkuliah di UMM yang dikenal dengan lingkungan belajarnya yang mumpuni dan suportif,” tegasnya.
Peran penting anak muda juga ditopang dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Di antaranya potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah, geografis yang strategis, ekonomi yang diprediksi akan menjadi salah satu yang terbesar, energi baru terbarukan, dan lainnya. Begitupun dengan sumber daya manusia Indonesia yang dinilai mampu memberikan kontribusi solusi atas banyak problem masyarakat.
Meski begitu, pengembangan potensi itu dihadapkan pula dengan tantangan. Misalnya saja, tantangan politik di pesta demokrasi 2024 nanti. Menurut Toni, akan ada banyak kepentingan politik yang berujung padadampak negatif. Hoaks dan black campaign memiliki kemungkinan besar untuk muncul dan memecah belah bangsa.
Baca Juga : Gaes !!! Alhamdulillah Bansos Beras Presiden Pada KPM Segera Cair
“Korupsi juga masalah lain yang harus ditangani dengan apik. Begitupun halnyas dengan narkoba, krisis narkoba, kesenjangan sosial, isu-isu agama, serta keamanan dan terorisme. Maka dari itu, kalian sebagai anak-anak muda yang bersemangat dan inovatif harus bisa memanfaatkan segala potensi yang ada. Sekaligus mampu menaklukkan tantangan yang menghadang,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, dilakukan penyematan almamater ke Kapolda Jatim dan menjadikannya sebagai warga kehormatan UMM. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan helikopter yang memberikan terbang di atas kampus putih UMM sembari memberikan ucapan selamat kepada mahasiswa baru.
Sementara itu, saat di Dome, hal menarik disampaikan Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Ia mengatakan bahwa UMM sudah menerapkan mekanisme lulus tanpa skripsi pada 2018 lalu. Bahkan jauh sebelum Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI) mengeluarkan kebijakan skripsi bukan lagi sebagai syarat kelulusan.
“UMM sudah menggunakan mekanisme ekuivalensi dengan berbagai prestasi yang dimiliki mahasiswa untuk menggantikan skripsi,” tegasnya. Fauzan menilai, potensi serta bakat mahasiswa tentu sangat banyak dan bervariatif.
Hal itu harus diperhatikan dengan baik oleh lembaga pendidikan. Maka dari itu, UMM selalu menyediakan wadah terbaik agar semua potensi bisa berkembang. Salah satu yang menarik adalah Center of Excellence berbasis program studi serta skema pengabdian masyarakat yang fleksibel.
“UMM mampu mememberikan jaminan lulus 3,5-4 tahun bagi mahasiswanya melalui berbagai mekanisme yang ada. Mekanisme KKN untuk pengabdian masyarakat dapat dilakukan sejak semester dua dan mekanisme tugas akhir pengganti skripsi yang beragam. Bisa dengan prestasi akademik maupun non-akademik,” pungkasnya. (*/red/man)