Gresik, suara gong
Langkah luar biasa dilakukan seniman Jaranan Kabupaten Gresik dengan melakukan pementasan bahkan edukasi tentang seni Jaranan kepada para santri dan siswa Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah di seputar wilayah pantura Gresik.
![](https://suaragong.com/wp-content/uploads/2023/02/IMG-20230210-WA0005-1024x768.jpg)
Seperti yang terjadi hari ini, Kamis 9 Februari 2023 di Ponpes Assa’adah Bunga Gresik, terdengar suara slompret, kendang, kethuk, kenong dan gong.
Aryo Krido Sanjoyo, salah satu kelompok Jaranan di Gresik ini sengaja melakukan hal tersebut untuk meminimalisir bahkan ingin menghapus stigma jika jaranan penuh dengan nuansa mistik sehingga banyak dijauhi oleh santri pondok pesantren.
Padahal menurut Mbak Rocky, pimpinan Jaranan Aryo Krido Sanjoyo, jaranan adalah perpaduan dari berbagai cabang seni, antara lain seni musik, seni rupa, seni tari dan seni peran. Dalam setiap pertunjukan, ada beberapa nilai yang bisa diambil antara lain, kebersamaan, keakraban, keindahan serta nilai pendidikan terutama Budi pekerti.
”Dalam perjalanannya, seni jaranan banyak mengandung nilai-nilai Budi pekerti serta perpaduan dari semua unsur seni yang ada, misal seni Musik, Rupa, Tari dan juga seni peran” ungkap satu-satunya perempuan yang memimpin group jaranan di Gresik.
Dari data terhimpun, Rocky dengan groupnya sudah merambah beberapa pondok pesantren di Gresik dan Lamongan antara lain, Ponpes Sunan Drajad Sumber Terang Bolo Ujung Pangkah, Madrasah TP Miftahul Ulum Kebon Agung dan yang usai, tampil di Ponpes Assa’adah Bunga Gresik. Menanggapi hal ini, Ki Bagong Sabdo Sinukarto, ketua Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur mengaku sangat mengapresiasi langkah terobosan Aryo Krido Sanjoyo ini.
Sejauh ini, dirinya mencatat baru kelompok ini yang mau mengambil cara seperti ini untuk memperkenalkan seni jaranan kepada kelompok masyarakat yang ada di pondok pesantren dan juga siswa madrasah di Kota Santri, Gresik.
Menurut Bagong, hal ini bisa menjadi contoh group seni tradisional lainnya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat tentang perlunya melakukan pemajuan kebudayaan sesuai amanah UU No. 5 /2017 tentang Obyek Pemajuan Kebudayaan. “Ini sebuah langkah konkrit yang dilakukan Mbak Rocky dan bisa menjadi contoh seniman tradisional lainnya untuk terus melestarikan, mengembangkan serta memajukan kebudayaan, khususnya seni tradisi agar tidak terpinggirkan” ujarnya. ( ded/man)