Bondowoso, Suara Gong. KH. Salwa Arifin dan H. Irwan Bachtiar Rahmat, SE, M.Si resmi dilantik menjadi Bupati Bondowoso dan Wakil Bupati Bondowoso oleh Soekarwo Gubernur Jawa Timur, di gedung Grahadi Surabaya pada tanggal 24 September 2018. Sejak terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, segera bergerak cepat berkonsolidasi menata arah kebijakan pembangunan daerah.
Dengan Visi “Bondowoso Melesat”, mandiri ekonomi, lestari, sejahtera, adil dan terdepan, dalam bingkai iman dan taqwa, berbagai program kegiatan dilaksanakan serempak, fokus dan berkesinambungan. Menyadari pentingnya sinergitas dan harmonisasi berbagai stakeholder dalam mencapai visi pembangunan, maka keberadaan Forum Pimpinan Daerah atau Forpimda difungsikan dengan baik. Berbagai permasalahan dapat didiskusikan dan disepakati solusinya, sehingga tercipta situasi yang kondusif untuk berlangsungnya roda pemerintahan dan proses pembangunan.
Pembangunan di semua lini dilaksanakan dengan baik sesuai target. Diawali dengan tahapan perencanaan dan penganggaran yang secara aktif dan berimbang melibatkan partisipasi masyarakat, eksekutif dan legislatif, pembangunan daerah berjalan ‘on the track mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD tahun 2018 sampai 2023.
Baca Juga : Gaes !!! Gubernur Jatim Sebut Pj Wali Kota Batu Bisa Jadi Mentor Pj Kepala Daerah
Guna mewujudkan kemandirian ekonomi daerah, pemerintah daerah mengembangkan kebijakan dan inovasi untuk mengangkat potensi daerah dan mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. ljen Geopark, telah menjadi lcon baru pengembangan ekonomi daerah. Dengan diperolehnya status Global Geopark dari UNESCO, maka pariwisata ljen dan sekitarnya makin terangkat di dunia internasional. Kunjungan wisatawan diharapkan terus meningkat dan berdampak luas pada berkembangannya usaha wisata, transportasi, perdagangan dan jasa akomodasi.
Industri kerajinan dan makanan juga akan berkembang, yang semuanya akan bermuara pada penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan sektor ekonomi basis daerah tidak ditinggalkan. Pembinaan di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan tetap dilaksanakan berkesinambungan.
Kopi Bondowoso yang telah mendunia makin dimantapkan dengan pembinaan petani kopi dan pendampingan pasca panen hingga pengolahan menjadi komoditas hasil olahan. Upaya penggalian potensi baru di sektor pertanian terus dilakukan, salah satunya adalah budidaya Pisang Cavendish yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pembinaan petani peternak secara berkelanjutan sangat diperlukan mengingat Bondowoso adalah salah satu sentra ternak di Jawa Timur.
Penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK dilaksanakan secara cepat dan terpadu denga melibatkan semua stakeholder. Alhasil wabah PMK dapat tertangani dengan baik. Keberhasilan petani peternak dalam memelihara ternaknya difasilitasi melalui kegiatan Kontes Sapi Bondowoso yang digelar setiap tahun.Perkembangan sektor industri sebagai indikator utama tumbuhnya investasi sangat dirasakan dengan berdirinya beberapa industri, seperti industri pengolahan kayu dan industri pengolahan daging.
Sementara di sektor perdagangan dan jasa tumbuh usaha pertokoan modern, mall, restoran, café dan hotel. Sejalan dengan pemberlakuan Undang – undang Cipta Kerja yang diikuti dengan kemudahan perijinan, pemerintah Kabupaten Bondowoso juga resposif dengan kesiapan SDM dan sistem dalam pelayanan perijinan melalui OSS. Penanganan konservasi lingkungan dan penataan kawasan permukiman merupakan upaya mewujudkan Bondowoso yang lestari. Konservasi sumberdaya alam dilaksanakan sinergis dengan pengembangan Kawasan ljen Geopark.
Pelestarian kawasan lindung geologi, pelestarian hutan dan sumber air terus dilakukan, termasuk penanganan kebakaran hutan dan lahan dengan cepat dan tanggap ditangani untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih jauh. Mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera adalah cita-cita yang terus diperjuangkan. Perhatian kepada masyarakat pra sejahtera dan kurang mampu mendapat prioritas untuk mengurangi kemiskinan.
Gerakan TAPE MANIS atau Tanggap dan Peduli Masyarakat Miskin diinisiasi dan dikembangkan sebagai terobosan kebijakan dalam percepatan penanganan masyarakat miskin. Gerakan Tape Manis telah menjadi referensi daerah lain dalam upaya pengurangan tingkat kemiskinan. Mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera adalah cita-cita yang terus diperjuangkan. Perhatian kepada masyarakat pra sejahtera dan kurang mampu mendapat prioritas untuk mengurangi kemiskinan. Terpaan Pandemi Covid-19 telah meluluh lantakkan sendi-sendi ekonomi dan sosial kemasyarakatan.
Dalam kondisi ini Pemerintah Daerah terus berupaya bertahan dan bangkit dari keterpurukan melalui berbagai program penanggulangan dan antisipasi dampak pasca Covid- 19. Hingga akhirnya badai Covid berlalu dan aktifitas masyarakat dalam ekonomi dan sosial dalam berjalan normal kembali. umumnya berada di kawasan perkotaan. Melalui program KOTAKU, SANIMAS dan program terintegrasi lainnya, kawasan kumuh dan RTLH semakin berkurang.
Berkenaan dengan peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan layanan dasar masyarakat, telah dialokasikan anggaran pembangunan yang sangat memadai. Kabupaten Bondowoso telah mampu melaksanakan Universal Health Coverage atau UHC untuk layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Di Tahun 2023, Kabupaten Bondowoso juga telah mendapat status Kabupaten ODF atau Open Defecation Free, yaitu perubahan perilaku menjadi masyarakat yang tidak buang air besar sembarangan.
Penanganan Stunting sebagai mandatory juga telah dilaksanakan dengan baik dengan berbagai pendekatan. Dalam upaya pemberdayaan keluarga juga dilaksanakan Sekolah Siaga Kependudukan, untuk mengenalkan pemberdayaan keluarga sejak dini kepada masyarakat. Secara rutin seorang Pimpinan Daerah menyapa warganya, Bupati Bondowoso melaksanakan dengan gerakan Sholawat Burda dan Safari Jumat. Kegiatan ini juga dalam rangka pembangunan keimanan dan ketaqwaan masyarakat.
Selain itu juga diberikan bantuan dana dan prasarana untuk kegiatan dan lembaga keagamaan. Salah satu yang cukup gencar dilakukan adalah pemabngunan prasarana sanitasi dan pelayanan kesehatan di pondok pesantren, melalui SANITREN dan POSKESTREN. Selanjutnya untuk menjaga harmonisasi sosial kemasyarakatan keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama berjalan dengan baik. Masih dalam hal penanganan sosial, Pemerintah Kabupaten Bondowoso telah mengembangkan sistem cepat tanggap dalam penanganan bencana.
Kejadian bencana Banjir Bandang di Kecamatan ljen sebagai bencana yang cukup besar dapat ditanggulangi dengan baik. Koordinasi dan kolaborasi semua unsur menghasilkan penanganan dampak banjir berupa relokasi rumah korban banjir, perbaikan sarana dan prasarana dan penyediaan bantuan logistik yang sangat memadai. Pembangunan infrastruktur sebagai penyokong pembangunan ekonomi, pelayanan publik dan pelayanan sosial kemasyarakatan juga mendapat porsi yang cukup dalam periode kepemimpinan KH Salwa Arifin dan H Irwan Bachtiar.
Peningkatan jalan Lumutan-Pancur yang dikenal oleh masyarakat sebagai Jalan Pandawa Botolinggo dan pembangunan Jembatan Gantung Gentong Taman Krocok merupakan upaya nyata membuka kawasan terpencil dan terisolir. Peningkatan dan pelebaran Jalan menuju Kawasan Wisata Kawah ljen melalui Program Jalan Inpres diharapkan menjadi akselerasi pengembangan ljen Geopark sebagai pengungkit ekonomi baru Kabupaten Bondowoso.
Masih banyak lagi ruas-ruas jalan dan jembatan yang ditangani melalui pemeliharaan rutin dan berkala, diantaranya jalan poros antar kecamatan, jalan poros desa strategis, jembatan Widuri dan pembangunan infrastruktur desa secara terpadu melalui Dana Desa dan TNI Manunggal Masyarakat Desa (TMMD). Dalam bidang pemerintahan umum, Pemerintah Kabupaten Bondowoso telah berupaya mencukupi kebutuhan sumber daya aparatur pemerintah daerah melalui perekrutan CPNS dan tenaga PPPK sesuai kebutuhan dan perencanaan.
Kinerja aparatur pemerintah daerah terus dipacu dan ditingkatkan untuk menjawab tuntutan kebutuhan pelayanan masyarakat, diantaranya: kecepatan dan ketepatan dalam evakuasi dan penyelamatan pada kejadian bencana, serta peningkatan layanan pemadam kebakaran. Pengembangan sistem e-government terus berjalan di berbagai sector layanan dengan salah satu pendekatannya melalui konsep Smartcity. Hasilnya pun tidak mengecewakan. Sepanjang masa pemerintahan KH Salwa Sarifin dan H Irwan Bachtiar, setiap tahunnya Kabupaten Bondowoso berhasil mempertahankan predikat WTP atas penilaian akuntabilitas keuangan pemerintahan.
Tahun 2023 Kabupaten Bondowoso mendapatkan WTP 9 kali berturut-turut. (Adv/ris/man) Bahan tabel : Beberapa prestasi diraih oleh Kabupaten Bondowoso, diantaranya: Dalam bidang pembangunan ekonomi:
• Top 25 Agen Lingkungan Jaman Now Tingkat jawa Timur Tahun 2019.
-Juara 2 Tingkat Jawa Timur Kelompok Tani Kopi dan Kakao Berprestasi oleh Kelompok Tani latin X.
-Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jawa Timur untuk Bondowoso Republik Kopi.
-Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 dari Kemenpan & RB.
-Penghargaan Mengentaskan Desa Tertinggal Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) dari Gubernur Jatim Tahun 2020.
Dalam bidang pariwisata:
-Juara 2 Tingkat Nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia kategori, Desa Wisata Rintisan Tahun 2022 untuk Desa Wisata Tirta Agung Kecamatan Sumberwringin.
-Penetapan ljen Geopark sebagai UNESCO Global Geopark Tahun 2023.
Dalam bidang pendidikan dan sosial:
-Juara 2 Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Provinsi untuk Program Getar Desa
-Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya
-Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Pratama
-Sebagai Kabupaten Peduli HAM
-Cakupan Kepala Keluarga Terferifikasi dan Tervalidasi Tertinggi Tingkat Nasional Tahun 2022.
Penghargaan Pembangunan Nasional Berkelanjutan Tahun 2023 untuk Program Gerakan Tape Manis Dalam bidang kesehatan:
• Menjadi Kabupaten Universal Health Coverage atau UHC Tahun 2023.
• Kabupaten Bondowoso Bebas Frambusia, bebas dari penyakit kulit kronis dan menular.
• Keberhasilan menurunkan Angka Prefalensi Stunting sebesar 5%, menjadi 32% Tahun 2023.
• Kabupaten ODF atau Open Defecation Free Tahun 2023. Bondowoso, Kabupaten penuh harapan, berbenah dan melesat menuju tatanan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang makin maju dan sejahtera. SABAR FINAL, Capaian Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso 2018-2023 (adv)