Malang, Suara Gong. Perayaan karnaval sound system di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang berujung maut. Karnaval yang memperingati HUT RI itu menelan satu korban jiwa dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka lantaran tertabrak mobil pick up Daihatsu Grand Max N-8969-BF pengangkut konsumsi karnaval.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.30 Minggu (24/9/2023) malam. Karnaval yang diketahui digelar sejak pukul 19.00 terpaksa dihentikan walaupun belum semuanya tiba di garis finins. “Iya, ada satu orang meninggal dunia dan enam orang lainnya mengalami luka-luka,” kata Kasat Lantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Senin (25/9/2023).
Baca Juga : Gaes !!! Jejak Pengabdian SABAR, 5 Tahun Pimpin Bondowoso (2018 – 2023)
Dari data yang dirangkum wartawan Suara Gong, korban yang meninggal dunia atas nama Renita Sintia Sari, 14, warga Dusun Kedungboto, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. “Korban mengalami luka-luka di bagian kepala dan meninggal dunia di TKP,” jelas Agnis.
Sedangkan enam orang lainnya yakni, Rilla Dwi Oktarisa, 24, warga Kecamatan Pakis, mengalami patah tulang lengan tangan kanan dan luka pada kepala. Saat ini dirawat di RS. Sumbersentosa Tumpang.
Kemudian Andry Hermawan, 22, warga Kecamatan Pakis. Andry dikatakan Agnis alami luka lecet pada kaki dan tangan, dirawat di RSSA Kota Malang. Selanjutnya Fita Sri Handayani, 31, warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, mengalami luka pada kepala dan kaki kiri, dirawat di RSSA Kota Malang.
“Muhammad Aziel Saputra, 5, warga Pakis, alami luka pada kepala dan dirawat di RSSA Kota Malang. Kemudian Fatma Hikmawati, Kecamatan Pakis, alami luka pada kepala dan kedua kaki, dirawat di RSSA Kota Malang,” katanya.
Sedangkan yang terakhir Safrina Aurelia Andinia, 4, warga Kecamatan Pakis, alami luka pada bagian telinga dan dirawat di RSSA Kota Malang. Agnis menambahkan, ceritanya berawal dari mobil Pikap pengangkut konsumsi yang dikemudikan oleh Ustadi, 63, hilang kendali saat berjalan pada jalan menurun dari Timur ke Barat.
Ustadi yang berstatus sebagai ketua RT, kemudian terus menabrak peserta karnaval yang berada didepannya. “Saat tiba di TKP hilang kendali. Sedangkan didepannya ada peserta karnaval. Sehingga ada satu orang meninggal dunia dan enam orang lainnya luka-luka,” kata Agnis.
Sementara itu, Ali Zaini ayah Renita Sintia Sari (korban meninggal dunia) mengatakan, karnaval tersebut berjumlah sekitar 18 kelompok. Dirinya berada di kelompok 12 dengan membawa Ogoh-ogoh. “Baru ngangkat Ogoh-ogoh, mobilnya langsung amblas menabrak Ogoh-ogoh. Kemudian langsung kencang ke depan dan menabrak peserta,” katanya.
Mobil tersebut dikatakan miliknya (Ali Zaini). Sebelumnya Pak RT atas nama Ustadi itu dikatakan sudah bolak balik mengangkut peserta. Artinya bisa dikatakan sudah paham membawa mobil yang bukan miliknya. Namun entah kenapa hal itu bisa terjadi?.”Yang jelas itu sudah takdirnya. Dan anak saya itu pemalu. Tidak mau difoto. Semalam ini dia minta foto bersama sebagai kenang-kenangan. Biarin lah. Sudah takdirnya,” tutupnya. (nif/man).